Ambon (ANTARA News) - Jumlah rumah tangga miskin (RTM) penerima dana bantuan langsung tunai (BLT) di Kota Ambon, ibu kota provinsi Maluku, tahun 2009 turun jika dibanding tahun sebelumnya.

"Jumlah RTM penerima BLT tahun ini hanya 18.089, sedangkan tahun 2008 lalu sebanyak 18.286, atau terjadi pengurangan 196 RTM," kata Manajer Unit Pelayanan Luar PT Pos dan Giro Cabang Ambon, Devon Rahawarin, Selasa.

Perubahan data ini telah dibicarakan PT. Pos Cabang Ambon bersama para Kepala Desa (Kades) dan Lurah di Kota Ambon beberapa hari lalu, guna mencegah kesalahpahaman sekaligus menyepakati pembayaran bantuan sebesar Rp100 ribu/RTM/bulan itu, mengacu pada data yang diterbitkan PT. Pos dan bukan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Ambon.

"Kades dan Lurah se-Kota Ambon sudah sepakat pembayaran BLT tahun 2009 menggunakan data PT. Pos dan bukan data yang dikeluarkan BPS," katanya.

Berkurangnya jumlah penerima BLT tahun 2009 ini, menurut Rahawarin, disebabkan saat pembagian BLT tahun 2008 lalu, 196 penerima ini tidak datang untuk menerima haknya, sehingga pada akhir tahun PT. Pos Ambon harus mengembalikan dananya ke kas negara, sekaligus mencoret mereka dari daftar penerima.

"Padahal saat itu kami telah melakukan perpanjangan jadwal pengambilan dana BLT, tetapi hingga batas waktu ratusan RTM ini tidak datang untuk mengambilnya,? ujar Devon.

Tahun 2008 lalu, pihak PT. Pos Ambon juga membatalkan realisasi pembayaran dana BLT kepada 47 RTM penerima, karena mereka tidak masuk dalam kategori penerima dana yang dikucurkan pemerintah sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) itu.

"Setelah dikroscek 47 RTM ini tidak termasuk dalam kriteria penerima dana BLT yakni keluarga miskin, miskin sekali maupun mendekati miskin, sehingga akhirnya dibatalkan.

Khusus pembayaran tahun 2009, PT. Pos Cabang Ambon, dibantu Kades dan Lurah sementara melakukan inventarisasi data penerima BLT di ibukota provinsi Maluku itu. "Mudah-mudahan dalam pekan ini sudah selesai dan Mei mendatang sudah bisa dicairkan dananya," tandas Rahawarin.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009