Semarang (ANTARA News) - Pengurus Besar Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (PB POBSI) tidak berani memasang target terlalu tinggi pada SEA Games di Laos Desember 2009, mengingat persiapan atlet yang terlalu singkat.

Ketua Umum PB POBSI Tutuk Kurniawan di Semarang, Senin, mengatakan, untuk mengulang prestasi dua tahun yang lalu saat SEA Games 2007 Thailand cukup berat. Kita tak berani pasang target perolehan emas terlalu tinggi, apalagi mengulangi pencapaian emas pada SEA Games di Thailand," katanya.

Pada SEA Games 2007 Thailand, cabang olahraga biliar berhasil menyumbangkan dua medali emas melalui Ricky Yang (nomor bola-9) dan Angeline Magdalena Ticoalu (bola-8), satu perak dari Angeline Magdalena, serta satu perunggu dari Tan Kiong An (nomor carom).

Menurut Tutuk Kurniawan yang juga Ketua Pengprov POBSI Jawa Tengah, persiapan atlet untuk tampil pada SEA Games di Laos sangat singkat sekitar enam bulan, apalagi sampai kini pelatnas cabang olahraga ini belum dimulai akibat kesulitan dana.

"Kita baru menggelar pelatnas cabang olahraga biliar di Semarang, Juli 2009 karena kesulitan dana. Kalau soal tempat suidah siap termasuk fasilitas latihan dan penginapan untuk atlet," katanya menegaskan.

Ia menjelaskan, selain dana pelatnas dari KONI Pusat yang belum ada (terutama untuk uang saku atlet dan pelatih) juga ada pengalihan dana untuk pelatnas di Jateng.

"Kalau sebelumnya, kami akan menggunakan sisa anggaran kepengurusan KONI Jateng periode 2004-2008 yang besarnya Rp2,3 miliar, tetapi ternyata tidak bisa karena dana yang sudah dikembalikan ke kas daerah itu dianggap sebagai pemasukan daerah," katanya.

Akhirnya, kata Tutuk Kurniawan yang juga penanggung jawab pelatnas SEA Games di Jawa Tengah, dirinya disarankan untuk menggunakan atau meminjam anggaran murni untuk KONI Jateng 2009 yang besarnya Rp21,5 miliar.

"Kita bisa meminjam dana Rp1,9 miliar dari anggaran murni kemudian diganti saat mengajukan dana pada anggaran perubahan APBD 2009. Tetapi proses pengalihan dana itu juga tidak mudah," katanya.

Seperti diketahui, pelaksanaan pelatnas SEA Games 2009 disebar di berbagai daerah di Indonesia dan Jateng mendapat jatah dua cabang olahraga yaitu biliar dan sepak takraw. Daerah yang ketempatan pelatnas cabang olahraga juga dibebani untuk membiayai atlet, seperti uang makan, penginapan, dan transportasi lokal.

Di samping itu, kata dia, perasaan pesimistis untuk mencapai medali emas seperti pada SEA Games 2007 itu juga ada naturalisasi kewarganegaraan Singapura.

"Pada SEA Games 2007, persaingannya tidak begitu ketat tetapi di Laos mendatang akan lebih ketat karena adanya naturalisasi kewarganegaraan Singapura sehingga atlet yang membela negara itu bisa atlet dunia dari China," katanya.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009