Kami juga telah menginstruksikan kepada seluruh cabang dan petugas kapal untuk dapat standby bila sewaktu-waktu kapal dioperasikan
Jakarta (ANTARA) - Guna mendukung upaya penyebaran COVID-19 di Indonesia, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni melakukan sejumlah penyesuaian terhadap pelayanan, salah satunya dengan memberlakukan skema portstay (menghentikan sementara kapal-kapal penumpang yang dioperasikan) secara bergantian.

Hal itu dilakukan sebagai salah satu langkah Pelni untuk membantu pemerintah menekan penyebaran COVID-19 di Indonesia. Selain itu, juga ada kebijakan pemerintah daerah terkait penutupan pelabuhan dan pembatasan penumpang naik dan turun di pelabuhan.

Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Yahya Kuncoro dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, mengatakan pemberlakuan portstay akan dilakukan secara bergantian sebagai bentuk efisiensi serta optimalisasi dan rasionalisasi kegiatan operasional kapal, dengan mempertimbangkan jumlah penumpang dan pengiriman logistik di masa karantina.

"Rentang waktu pelaksanaan portstay berbeda pada tiap-tiap kapal," katanya.

Baca juga: Pelni lakukan "portstay" KM Kelud karena petugasnya PDP

Selama kapal menunggu di pelabuhan, manajemen terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait dengan penyesuaian trayek kapal penumpang dan kapal perintis untuk kondisi saat ini.

"Kami juga telah menginstruksikan kepada seluruh cabang dan petugas kapal untuk dapat standby bila sewaktu-waktu kapal dioperasikan," tambahnya.

Bagi para calon penumpang yang ingin membatalkan perjalanan dapat melakukan pengembalian uang tiket (refund) di loket Pelni maksimal 1x24 jam sebelum jadwal keberangkatan, dengan membawa identitas. "Pengembalian uang tiket akan dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku," tambah Yahya.

Baca juga: Pelni sesuaikan operasional kapal akibat penutupan sejumlah pelabuhan

Ada pun kapal penumpang Pelni melakukan portstay pada sembilan lokasi yang berbeda, yaitu Semarang (KM Gunung Dempo, KM Kelimutu); Sorong (KM Dobonsolo); Tanjung Priok (KM Ciremai, KM Nggapulu, KM Dorolonda, KM Sinabung, KM Bukit Raya, KM Lawit); Surabaya (KM Labobar, KM Awu, KM Leuser, KM Egon); Belawan (KM Kelud); Makassar (KM Lambelu, KM Tidar, KM Bukit Siguntang, KM Umsini, KM Tilongkabila, KM Sirimau, KM Binaiya, KM Willis); Bitung (KM Tatamailau, KM Sangiang); Ambon (KM Pangrango); Baubau (KFC Jetliner).

Sementara untuk kapal perintis, dalam pemberlakuan portstay, kapal menunggu di pelabuhan pangkalan masing-masing seperti di Meulaboh, Teluk Bayur, Bengkulu, Tanjung Pinang, Kijang, Kotabaru, Surabaya, Makassar/Bringkasi, Kupang, Bitung, Tahuna, Kwandang, Makassar, Ambon, Ternate, Kendari, Saumlaki, Jayapura, Biak, Merauke, Manokwari dan Sorong.

Baca juga: Dampak COVID-19, Pelni hentikan sementara 26 armada kapal penumpang

Baca juga: Pelni batalkan keberangkatan KM Awu dari Surabaya ke NTT, ini sebabnya

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020