Barcelona, (ANTARA News) - Hidup tampil berdenyut di antara suka dan duka. Hanya tinggal berteduh dalam keriangan, kesukaan dan kedukaan.  Ribuan warga yang bergembira, memenuhi jalan-jalan di kota Barcelona, Rabu (Kamis dinihari WIB untuk menyambut sukses kLub Catalan itu menjuarai Liga Champions setelah mengalahkan Manchester United (MU) di Roma.

Ini adalaH pesta kemenangan untuk ketiga kalinya dalam minggu ini setelah sebelumnya Barcelona juga meraih gelar juara Liga Spanyol dan Piala Spanyol, demikian dikutip dari AFP. 

Tapi pesta kali ini terasa lebih istimewa dan sukses tersebut melengkapi ambisi Barcelona untuk meraih tiga sukses sekaligus dalam satu musim kompetisi (treble).

Sebagian pendukung Barcelona yang menggunakan baju kaos berwarna biru tua dan merah (warna kostum klub), menyalakan petasan dan membunyikan klakson mobil.

Bagi Barcelona, sukses meraih tropi Liga Champions adalah untuk ketiga kalinya setelah 1992 dan 2006.

"Saya sangat gembira, kami memang pantas meraih gelar juara. Kami akan berpesta sampai pagi sepanjang polisi tidak mengusir kami," kata Jordi, salah seorang pendukung Barcelona yang ditemui di taman kolam Canaletes di Ramblas, tempat yang biasa digunakan untuk merayakan kemenangan.



Duka di Manchester

Suasana berbeda terlihat di kota Manchester, salah satunya di sebuah pub Sam Platt, dekat stadion Old Trafford.

Bahkan sebagian dari pengunjung yang menyaksikan siaran langsung dari Roma, meninggalkan pub sebelum pertandingan berakhir setelah gol Lionel Messi membuat Barcelona unggul 2-0.

Tapi diantara mereka yang tetap bertahan sampai pertandingan usai, menyatakan bahwa mereka bisa menerima kekalahan tersebut karena Barcelona diakui tampil lebih baik.

Sebagian pengunjung mencoba menghibur diri dengan menyanyikan lagi "United till die".

"Saya memang sangat kecewa, tapi saya bisa menerima kekalahan tersebut dengan lapang dada," kata James Loney, seorang pengunjung asal Irlandia Utara yang berprofesi sebagai sopir.

Manchester United bertanding di final dengan harapan untuk menjadi satu-satunya tim yang mampu mempertahankan gelar juara Liga Champions, tapi konsentrasi mereka terpecah karena mereka juga harus bertarung di liga domestik.

Para pendukung MU mulai menyadari bahwa harapan tersebut tidak akan terwujud setelah Lionel Messi mencetak gol kedua pada menit ke-70.

Tiernan Drasdo, seorang bocah berusia sembilan tahun yang datang ke pub itu dengan ditemani ibunya Alison berujar, " Saya kira United seharusnya bisa lebih baik lagi. Tapi saya tidak kecewa karena kami juara tahun lalu. Tidak mungkin menang setiap tahun."(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009