Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Austria tak keberatan jika Grand Prix Formula 1 di sirkuit Red Bull Ring dihelat tanpa penonton sebagai antisipasi pandemi virus corona.

"Kami tak ingin menghalang-halangi itu," kata menteri olah raga dan Vice Chancellor Werner Kogler seperti dikutip Reuters, Rabu.

Tujuh balapan yang ada dalam kalender Formula 1 tahun ini telah tertunda, sedangkan dua lainnya; Melbourne dan Monako, dibatalkan.

Grand Prix berikutnya di Prancis pada 28 Juni masih belum terkena imbasnya, dan setelah itu giliran Austria pada 5 Juli.

Baca juga: Renault bakal potong gaji Ricciardo akibat pandemi

Menggelar balapan F1 akan sangat berbeda dari pertandingan sepak bola, kata Kogler.

Sepuluh tim F1 masing-masing membawa sekira 60 orang di paddock ketika akhir pekan, sementara staf F1 sendiri, ditambah ofisial teknis dan keselamatan, juga personel media dan televisi, bisa menambah jumlah orang yang berada di sirkuit menjadi lebih dari 1.000.

Angka itu akan bertambah lagi jika balapan pendukung seperti Formula 2 juga dijalankan.

Baca juga: Verstappen akan ramaikan balapan virtual V8 Supercar Series

Kogler menambahkan jika pembatasan perjalanan bisa menjadi masalah yang lebih besar ketimbang kebijakan menjaga jarak.

Hal itu harus dipertimbangkan di dalam kerangka dari pembatasan yang ada terhadap masuk dan keluarnya orang ke dalam negara tersebut, kata Kogler.

"Saya tidak bisa mengantisipasi jika diperlukan pengecualian di sana-sini," pungkasnya.

Baca juga: Renault liburkan karyawan hingga akhir Mei imbas pandemi COVID-19

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020