Jakarta (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama tidak melupakan Indonesia, terbukti dalam pidatonya untuk Komunitas Muslim Global di Universitas Kairo, Obama memberikan perhatian khusus.

"Obama yang pernah tinggal di Indonesia, juga memberikan perhatian tentang perkembangan demokrasi dan penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di negara ini," kata Sekretaris pertama bidang politik Kedutaan Besar AS untuk Indonesia Stan Harsha pada Acara Apresiasi Pidato Obama di Kantor Pusat Kerja sama dan Dialog antar-Peradaban (Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations/CDCC), Jakarta, Kamis.

Harsha mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang mayoritas penduduknya adalah beragama Islam telah memberikan nuansa pengalaman hidup tersendiri bagi Obama.

Dalam perkembangannya, Indonesia dinilai sudah semakin maju baik dalam hal penegakan demokrasi maupun dalam upaya penegakan HAM.

Sementara perhatian presiden pada negara-negara Islam di dunia, lanjutnya, dalam pidato Obama disebutkan akan berjuang menghapus stereotip negatif terhadap orang Islam, khususnya di AS dan dunia barat.

Mengenai penegakan demokrasi dan penjaminan kebebasan beragama di AS, juga dipaparkan Obama bahwa saat ini sudah ada sekitar tujuh juta warga AS yang memeluk Agama Islam dan terdapat 200 buah masjid. Masing-masing negara bagian sudah memiliki masjid dan setiap tahunnya ribuan warga muslim AS yang berhaji ke Saudi Arabia.

"Kebebasan di AS sangat dihargai, karena itu penganut Agama Islam dianggap telah menjadi bagian dari masyarakat AS," kata Harsha mengutip pidato Obama.

Masyarakat muslim di AS juga dinilai telah memberikan konstribusi di sektor ekonomi, terbukti banyak warga muslim AS yang menjadi pengusaha sukses. Begitu pula di sektor pendidikan, sehingga fenomena ini menunjukkan bahwa pemerintah AS memberikan ruang yang sama untuk berkiprah di segala bidang.

Berkaitan dengan hal tersebut, Obama memberikan jaminan bahwa ke depan masyarakat muslim di dunia akan senantiasa dilindungi. AS juga akan membantu mendorong perkembangan ekonomi negara-negara Islam melalui bantuan teknologi.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009