Jakarta (ANTARA News) - Penyelenggara Asean-China Expo (Caexpo) di Kota Nanning, Guangxi, China, mengundang perusahaan Indonesia termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memamerkan produknya di pameran itu 20 hingga 24 Oktober mendatang.

Ketika memamarkan rencana kegiatannya, Sekretariat Caexpo bersama Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) di Jakarta Selasa mengatakan, pameran di Nanning itu menyediakan ruang pamer tertutup seluas 22.500 M2 dan ruang pamer terbuka 4.500 M2.

Ruang pameran itu mampu menampung 3.000 stand berstandar intenasional.

Selain di Jakarta, Caexpo dan BPEN juga akan menyosialisasikan Caexpo di Surabaya pada 10 Juni dan di Denpasar, Bali, 11 Juni.

Hadir dalam sosialisasi di Jakarta, Wakil Presiden Caexpo Wang Lei, Kabid Ekonomi dan Komersial Kedubes RRC Gu Shenqian, Sekretaris BPEN A. Firdaus Sukmono dan sejumlah pimpinan asosiasi perdagangan dan industri serta para pengusaha.

Indonesia akan mendapatkan anjungan tersendiri (di Hall 15) terdiri dari 110 stand ditambah dengan paviliun "Cities of Charm" atau kota simpatik yang dalam Caexpo ke-enam diwakili oleh Surabaya.

Menurut catatan, Indonesia mengikuti Caexpo sejak pertama kali digelar pada 2004, namun produk yang ditawarkan masih yang "itu-itu" saja, didominasi oleh barang-barang kerajinan tangan dan hasil bumi yang rendah nilai tambahnya dan kurang sentuhan desain maupun motifnya.

Sementara Kabid Ekonomi dan Komersial Kedubes RRC di Jakarta, Gu Shengqian dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pada 2008 tercatat nilai perdagangan China dan ASEAN sekitar 231 milyar dolar AS yang menempatkan kawasan itu sebagai mitra dagang terbesar keempat China.

Nilai investasi China di ASEAN pada tahun yang sama bernilai 60 Milyar dolar AS.

China juga menduduki pasar ekspor terbesar keempat RI, mitra dagang terbesar ketiga RI dan negara tujuan ekspor non-migas terbesar RI.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009