London (ANTARA News) - Ekonomi Inggris stabil namun pertumbuhan tidak akan kembali hingga awal 2010, ekonomi masih akan melambat, kelompok lobi bisnis terkemuka negara itu mengatakan, Senin.

CBI, dalam proyeksi terbarunya mengatakan, produk domestik bruto (PDB) kemungkinan akan datar selama paruh kedua 2009.

"Ekonomi Inggris sudah stabil, dengan kondisi terburuk dari penurunan PDB kuartalan telah di belakang kami, tetapi itu akan memakan waktu hingga awal tahun depan, sebelum kami melihat kembali ke pertumbuhan," kata CBI, dan menambahkan bahwa pertumbuhan ini akan "moderat" .

Diperkirakan perekonomian akan kembali merosot 0,1 persen pada kuartal ketiga tahun ini, nol persen pada kuartal keempat, dan tumbuh oleh 0,1 persen dan 0,3 persen dalam dua kuartal pertama 2010.

"Kembali ke pertumbuhan yang cenderung menjadi lambat dan bertahap; kondisi sulit kredit masih mempengaruhi perilaku bisnis," kata direktur umum CBI Richard Lambert seperti dilaporkan AFP.

Dia mencatat beberapa analis telah mulai berbicara tentang "tunai hijau" (green shoots) dalam resesi ekonomi, termasuk Institut Riset Sosial dan Ekonomi Nasional (NIESR) yang mengatakan bahwa PDB tumbuh pada April, tetapi menyatakan kehati-hatian.

CBI meramalkan bahwa pada akhir resesi, ekonomi Inggris akan merosot secara kumulatif 4,8 persen, termasuk 3,9 persen tahun ini, setelah lima kuartal berturut-turut menyusut.

Ini tidak separah seperti resesi pada awal tahun 1980-an, ketika PDB kumulatif turun 5,9 persen, kata kelompok itu, dan memperkirakan pertumbuhan 0,7 persen pada 2010.

Kelompok perusahaan Inggris mengatakan pasar kerja telah membuktikan menjadi "lebih fleksibel daripada yang diharapkan", dengan karyawan sektor swasta menerima pembekuan upah dan waktu kerja yang pendek, dan dikatakan ini akan membatasi kerugian kerja tahun ini.

Namun pengangguran masih cenderung terus naik ke puncak 3,03 juta atau 9,6 persen pada kuartal kedua 2010.

Pada keuangan publik, CBI memperkirakan pinjaman bersih akan mencapai 12,2 persen dari PDB pada tahun 2009-2010 dan 12,6 persen pada tahun berikutnya.  (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009