New York (ANTARA News/AFP) - Saham-saham AS di Wall Street jatuh untuk kedua hari berturut-turut pada Selasa waktu setempat, di tengah turunnya harga komoditas dan karena para investor menunggu pemerintahan Obama memperkenalkan usulan reformasi sistem keuangan.

Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 107,46 poin, atau 1,25 persen menjadi berakhir pada 8.504,67. Indeks saham blue-chip Dow mencatat penurunan tiga digit dua hari berturut-turut setelah sedikit memasuki wilayah positif untuk 2009 pada Jumat.

Indeks komposit saham teknologi berat Nasdaq turun 20,20 poin, atau 1,11 persen, menjadi 1.796,18 dan indeks Standard & Poor`s 500 mundur kembali 11,75 poin, atau 1,27 persen, menjadi ditutup pada 911,97.

Saham-saham berjuang untuk mempertahankan kenaikan moderat pada perdagagan pagi, kemudian berada pada daerah merah pada sisa sesi perdagangan.

"Penurunan pada basis utama merupakan kali kedua sesi berturut-turut. Volume perdagangan juga tipis untuk kedua sesi berturut-turut, memberikan kesan tidak adanya kepastian di belakang pergerakan belakangan ini," kata para analis Briefing.com dalam catatan nasabahnya.

Para analis mengatakan, pasar menunggu rencana regulasi finansial pemerintahan Obama, yang akan diumumkan pada Rabu bertujuan menghindari terulangnya krisis keuangan yang telah menjerumuskan ekonomi ke dalam resesi sejak Desember 2007.

"Ketidakpastian yang melingkupi rilis pemerintah tentang usulan reformasi industri keuangan spesifik besok, kemungkinan akan menjaga para pembeli ragu," kata Scott Marcouiller dari Wells Fargo Advisors.

Para investor berganti tas beragam data ekonomi yang membawa beberapa berita positif di sektor perumahan dan inflasi produsen, tapi awan masih menggelayuti sektor industri.

"Perubahan sentimen positif dari laporan ini adalah lebih besarnya dari perkiraan penurunan di produksi industri," kata para analis Charles Schwab & Co. dalam catatan nasabahnya.

"Material adalah sektor paling melemah di pasar untuk dua hari berturut-turut, didukung berita ini."

Raksasa minyak ExxonMobil menyusut 1,62 perse menjadi 71,63 dolar AS dan Chevron turun 1,69 persen menjadi 69,88 dolar AS, menekan indeks Dow.

Acuan minyak berjangka New York ditutup turun 15 sen per barel, setelah naik tajam pada sebagian besar sesi.

Wall Street dua hari turun di tengah berkembangnya kekhawatiran bahwa rally pasar baru-baru ini dari terendah Maret terlalu berlebihan.

Di antara saham-saham dalam fokus, Best Buy, peritel elektronika terbesar dunia, jatuh 7,29 persen menjadi 35,84 dolar AS setelah labanya melampaui perkiraan para analis, namun penjualannya mengecewakan.

Saham-saham yang berhubungan dengan konsumen dilanda aksi jual. Procter & Gamble turun 2,40 persen menjadi 50,10 dolar AS.

Satu dari dua pencetak kenaikan di anatar 30 saham blue chips Dow adalah Microsoft, naik 0,13 persen pada 23,45 dolar AS setelah Jefferies & Co. menaikkan target harga sahamnya menjadi 26 dolar AS dari 22 dolar AS.

Dow lainnya yang menguat adalah perusahaan farmasi Pfizer, yang bertambah 0,21 persen pada 14,16 dolar AS.

Pasar obligasi menguat pada Selasa, karena para investor kabur dari saham. Imbal hasil (yield) pada obligasi negara AS berjangka 10-tahun turun menjadi 3,674 persen dari 3,713 persen pada Senin dan pada obligasi negara berjangka 30-tahun turun menjadi 4,503 persen dari 4,555 persen. Harga dan yield obligasi bergerak dalam arah berlawanan.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009