total peserta yang telah mendaftar program Kartu Prakerja hingga Selasa (28/4) sebanyak 8,6 juta orang dengan 168.111 orang diterima pada gelombang sebelumnya.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyebutkan terdapat 288.154 orang yang dinyatakan lolos untuk mengikuti pelatihan program Kartu Prakerja gelombang kedua.

“Untuk gelombang kedua mungkin sudah banyak sekali masyarakat yang menerima notifikasi ini jumlahnya 288.154 orang,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu.

Sementara itu total peserta yang telah mendaftar program Kartu Prakerja hingga Selasa (28/4) sebanyak 8,6 juta orang dengan 168.111 orang diterima pada gelombang sebelumnya.

Baca juga: Ganjar usul buruh bisa mendaftar Kartu Prakerja secara manual

Denni menyatakan pendaftar program ini tersebar dari Sabang sampai Merauke seperti Pangkajene, Digul, Dogiyayi, Nias, Kepahiang, Paniai, dan daerah lainnya.

“Banyak sekali sambutannya kalau kita optimis menjalankan ini dengan sebaik-baiknya. Hopefully bisa menjangkau banyak masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Denni menuturkan pemerintah telah melakukan transfer dana sebesar Rp3,55 juta ke rekening para peserta yang dinyatakan lolos gelombang kedua pada Selasa (28/4).

Setiap penerima Kartu Prakerja akan mendapatkan paket manfaat total senilai Rp3,55 juta terdiri dari bantuan biaya pelatihan sebesar Rp1 juta untuk membeli berbagai pelatihan di platform digital mitra.

Kemudian insentif setelah penuntasan pelatihan pertama sebesar Rp600 ribu per bulan selama empat bulan dan insentif setelah mengisi tiga survei evaluasi sebesar Rp50 ribu per survei.

Denni melanjutkan, saat ini telah ada 2 ribu jenis pelatihan yang disediakan oleh 233 lembaga pelatihan di delapan platform digital mitra resmi yakni BukaLapak, MauBelajarApa, Pintaria, Ruangguru, Sekolahmu, Tokopedia, Pijar Mahir, dan Sisnaker.

Baca juga: Pemerintah imbau sisihkan insentif Kartu Prakerja untuk tabungan

Ia mengatakan dari sisi jenis pelatihan yang paling banyak diminati oleh para peserta adalah pelatihan bahasa Inggris baik grammar dan TOEFL.

“Kami melihat yang dibeli masyarakat macam-macam ada yang membeli Rp24 ribu hingga Rp1,5 juta. Kita akan melayani 5,6 juta penerima manfaat jadi strateginya menyediakan jenis pelatihan sebanyak mungkin,” katanya.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020