Jakarta (ANTARA News) - Bank BTPN kembali meluncurkan program layanan bagi pensiunan yang diharapkan memberi nilai tambah bagi pesertanya yang dinamakan "Program Sehat dan Sejahtera".

"Peningkatan layanan bagi pensiunan ini sejalan dengan fokus bisnis BTPN yang memiliki pangsa dari kalangan pensiunan," kata Direktur Utama BTPN, Jerry Ng di Jakarta, Rabu, saat meluncurkan produk Pensiun Sehat & Sejahtera (PSS).

Hadir dalam peluncuran program ini Deputy SDM dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara - Ramli Naibaho, bersama dengan Komisaris Utama BTPN - Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, disaksikan oleh Margani M. Mustar - Deputy Gubernur DKI Jakarta Bidang Pengendalian dan Pemukiman, Direktur Utama PT Taspen Persero - Agus Haryanto dan Direktur Utama BTPN - Jerry Ng di BTPN cabang Gunung Sahari - Jakarta.

"Selama 50 tahun fokus melayani pensiunan, kami menyadari bahwa para pensiunan sangat berarti bagi kami, karena BTPN akan selalu berkembang bersama para pensiunan. Dan kamipun meyakini adanya peluang untuk mengubah hidup para pensiunan melalui pelayanan kami yang lebih dari sekedar transaksi perbankan. Komitmen tersebut kami refleksikan melalui investasi dan inovasi program dan pelayanan baru, salah satunya adalah melalui program Pensiun Sehat & Sejahtera ini," papar Jerry Ng.

Program PSS dikembangkan berdasarkan riset yang dilakukan kepada para pensiunan, keluarga pensiunan dan calon pensiunan, dimana hasilnya adalah kesehatan & kesejahteraan merupakan hal yang paling utama baik bagi para pensiunan, keluarga maupun calon pensiunan.

"Berdasarkan hasil riset, berlandaskan pada komitmen kami untuk memberikan pelayanan yang lebih bernilai, maka kami meluncurkan PSS, sebagai wujud kepedulian kami, untuk bersama-sama membangun pensiunan yang sehat dan sejahtera," ujarnya.

Program PSS mencakup 5 dimensi yaitu fisik, intelektual, spiritual, sosial, serta emosi & mental, yang diharapkan dapat menghasilkan kualitas hidup usia lanjut yang lebih baik.

Saat ini BTPN melayani lebih dari 500.000 pensiunan, melalui 430 jaringan kantor khusus pensiunan di seluruh Indonesia.

Pelaksanaan PSS ini sendiri menurut Jerry Ng, akan dimulai dengan fokus pada penyediaan informasi dan program konsultasi kesehatan, yang secara regular dilakukan setiap bulan yaitu berupa Dialog Interaktif, Layanan Kesehatan Gratis dan Berbagi Cerita Sukses untuk saling memberikan motivasi dan membagi nilai-nilai positif diantara para pensiunan.

Lebih dari itu, PSS juga akan memberikan informasi mengenai peluang-peluang usaha baru untuk meningkatkan kesejahteraan.

"PSS yang hari ini kami luncurkan memiliki tujuan mulia yakni menjadikan para pensiunan lebih sehat dan sejahtera. Namun demikian perjalanan untuk mencapai tujuan tersebut masih panjang. Kami membutuhkan dukungan dari para stakeholders dan mitra usaha BTPN agar PSS dapat dilaksanakan dan dijalankan dengan baik, dan dapat tercapai sesuai tujuannya," ungkap Jerry.

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) didirikan pada tahun 1958. Pada tanggal 12 Maret 2008, Bank BTPN secara resmi terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pada bulan Juni 2009, dalam rating 120 Bank yang diselenggarakan oleh Infobank, BTPN menempati peringkat pertama dengan predikat "Sangat Bagus" untuk kategori bank dengan kegiatan usaha terfokus pada segmen usaha tertentu, dengan modal Rp100 miliar - Rp10 triliun.

Penghargaan "Banking Efficiency Award 2009" untuk kategori Bank dengan aset Rp10 - 50 triliun. Yang diselenggarakan oleh Harian Bisnis Indonesia.

"Best Performance Banking 2008" untuk kategori Bank Swasta Menengah Asian Banking Finance and Informatic (ABFI) Award yang diselenggarakan oleh Perbanas.

"The Best Bank 2008" untuk kategori Bank Umum dengan aset Rp1 triliun - Rp25 triliun dari Majalah Investor.

"Golden Trophy Award 2008" karena telah delapan kali berturut-turut mendapat penghargaan sejak tahun 2002 dengan predikat Bank "Sangat Bagus" untuk kategori Bank dengan kegiatan usaha terfokus pada segmen usaha tertentu dengan modal Rp100 miliar - Rp10 triliun dari Majalah InfoBank.

Peringkat pertama InfoBank Award 2008 untuk kategori Bank dengan kegiatan usaha terfokus pada segmen usaha tertentu dengan modal Rp100 miliar - Rp10 triliun dari Majalah InfoBank.

"Banking Efficiency Award 2008" untuk kategori Bank dengan aset Rp10 triliun - Rp50 triliun dari Bisnis Indonesia.

Sampai dengan akhir Maret 2009, BTPN membukukan aset sebesar Rp16,1 triliun atau tumbuh 18 persen dibandingkan dengan 31 Maret 2008.

Total kredit yang disalurkan adalah Rp11 triliun dan dana masyarakat yang dihimpun mencapai Rp13,9 triliun atau masing-masing tumbuh 31 persen dan 42 persen dibandingkan dengan posisi yang sama setahun yang lalu, sehingga Loan to Deposit Ratio mencapai 79 persen dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 25,06 persen.

Sementara itu dengan menjalankan prinsip kehati-hatian, walaupun kredit mengalami pertumbuhan yang signifikan, rasio kredit bermasalah (NPL) gross mengalami penurunan menjadi 0,78 persen dibandingkan dengan 1,11 persen per 31 Maret 2009 dan NPL netto menjadi 0,02 persen.

Sampai dengan 31 Maret 2009, BTPN membukukan pendapatan bunga bersih Rp343,4 miliar atau tumbuh 4,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2008 atau tumbuh 12,1 persen sepanjang triwulan pertama.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009