Jakarta (ANTARA News) - Produser Eksekutif Alenia Pictures, Nia Zulkarnaen, tidak akan menanggapi protes Komnas Perlindungan Anak dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengenai adanya logo perusahaan rokok Djarum dalam film "King" yang diproduksinya.

"Jangan terlalu sempit memandang suatu persoalan, jika ingin bangsa dan generasi kita maju. Kami membuat film berkualitas, bukan untuk merusak generasi bangsa," kata Nia di sela peluncuran film "King" di Jakarta, Kamis.

Menurut Nia, pembuatan film "King" yang disponsori PT Djarum adalah bagian dari program tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) perusahaan rokok itu.

Nia menganggap tidak ada persoalan karena tujuannya bukan untuk mempromosikan produk rokok.

Mengenai desakan kedua lembaga itu agar Alenia Pictures meminta maaf kepada publik dan tidak lagi menggandeng sponsor dari industri rokok dalam pembuatan filmnya, Nia menyatakan, hal itu tidak perlu ditanggapi.

"Kami merasa tidak ada hal yang salah. Sebelum menerima sponsor itu, kami pelajari konsepnya cukup lama sebelum memutuskan," katanya.

Menurut Nia, filmnya bukanlah film yang merusak moral bangsa seperti film berbau pornografi atau horor sehingga tidak perlu dipersoalkan.

Nia yang juga artis film era 1990-an ini mengaku akan lebih fokus pada promosi film "King" sudah diluncurkannya daripada mengurusi aksi protes kedua lembaga itu.

"Kami sendiri mempertanyakan apakah mereka sudah menonton film itu, sehingga menilai film "King" tidak layak ditonton, karena bisa mempengaruhi anak-anak untuk merokok?" ujarnya menambahkan.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009