Jakarta (ANTARA News) - Calon Presiden Jusuf Kalla menyatakan iklan kampanye Pilpres satu putaran yang selama ini beredar adalah ilegal, setelah Capres Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa iklan itu bukan dari pihaknya.

"Terima kasih kalau bapak SBY tadi bilang iklan Pilpres satu putaran bukan dari bapak. Berarti itu iklan ilegal kan?," kata Capres M Jusuf Kalla pada debat calon presiden putaran terakhir yang dipandu oleh Dekan Fisipol UGM Pratikno di Jakarta, Kamis.

Debat kali ini mengambil tema Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Demokrasi, dan Otonomi Daerah.

Sebelumnya Jusuf Kalla sangat menyayangkan dan menyesalkan kalau selama ini ada yang mendorong Pilpres sebaiknya satu putaran saja dengan alasan hemat uang hingga Rp4 triliun. "Itu demokrasi diukur dengan uang," katanya.

Menurut Kalla dengan pengakuan SBY yang membantah iklan satu putaran bukan dari pihaknya, menjadi sangat penting karena yang diperbolehkan beriklan kampanye adalah peserta Pilpres.

"Jadi benar iklan itu (satu putaran) bukan dari pak SBY? Jadi kita harus hati-hati karena ini iklan ilegal," kata Kalla sembari melihat ke SBY.

"Silahkan saja Pilpres satu putaran. Ini demokrasi, tapi satu putaran bisa untuk saya, bisa untuk ibu Megawati," kata Kalla.

Debat antarcapres ini menutup rangkaian debat yang diselenggarakan KPU yang bekerjasama dengan stasiun televisi swasta di Indonesia.

Sebelumnya debat capres putaran pertama dilaksanakan pada 18 Juni dengan tema "Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih, serta Menegakkan Supremasi Hukum".

Setelah itu, dilaksanakan Debat Cawapres putaran pertama pada 23 Juni dengan tema "Membangun Jatidiri Bangsa".

Selanjutnya, Debat Capres putaran kedua yang diselenggarakan pada 25 Juni dengan tema "Mengentaskan Kemiskinan dan Pengangguran".

Pada 30 Juni lalu, dilaksanakan Debat Cawapres putaran kedua atau terakhir dengan tema "Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia".
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009