Surabaya (ANTARA News) - Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Cameron R Hume, menegaskan bahwa negaranya tidak terlibat terlalu jauh dalam pemilu presiden (pilpres) di Indonesia.

"Kami tak terlibat jauh, kami hanya memonitor dan hal itu pun atas permintaan Indonesia. Kami menghormati apa pun hasil pemilihan presiden di Indonesia," katanya di sela-sela resepsi peringatan Hari Kemerdekaan ke-233 AS di Surabaya, Jumat malam.

Didampingi Konsul Jenderal AS di Surabaya, Carryn McClelland, diplomat karier senior di Dinas Luar Negeri AS itu menyatakan sepuluh tahun telah terjadi transisi atau perubahan yang demokratis di Indonesia.

"Semuanya dilakukan rakyat Indonesia. Kalau pun ada peran kami, peran AS sangat kecil sekali, seperti pemantauan informal. Saat ini, kami melakukan pemantauan pemilihan presiden secara informal di Aceh atas saran pemerintah Indonesia," katanya.

Mantan Deputi Inspektur Jenderal di Departemen Luar Negeri AS (2004-2005) itu mengatakan staf diplomatik AS juga akan datang ke Indonesia pada minggu depan untuk memantau jalannya pemilihan presiden.

"Kami hanya memonitor, tapi kami tak mempunyai kekhawatiran, kami menghormati hasil apa pun. Kami melihat Indonesia merupakan contoh nyata bahwa Islam dan demokrasi itu dapat berjalan secara beriringan," katanya.

Ahli hukum lulusan American University itu mengakui peran reguler AS dalam bidang politik adalah dalam pelatihan untuk pemberdayaan perempuan dalam politik.

"Di Amerika sendiri, perjalanan perempuan masih panjang. Dari sembilan perempuan hanya ada dua perempuan yang aktif di pengadilan," kata mantan Kuasa Usaha AS di Khartoum, Sudan itu.

Resepsi peringatan Hari Kemerdekaan ke-233 AS di Surabaya itu dihadiri Gubernur Jatim Dr H Soekarwo, Tokoh Masyarakat Jatim H.M. Noer, konsul asing di Jatim, kalangan akademisi, pesantren, dan pengusaha.

Dalam acara yang diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia dan Amerika Serikat itu juga ditandai dengan "toast" dan pembukaan selubung patung kemerdekaan AS yang mendapat applaus sekitar 200 undangan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009