Jakarta (ANTARA News) - Krisis global tidak terlalu mempengaruhi perekonomian di Sulawesi, khususnya Sulawesi Selatan, yang diindikasikan pada angka pemutusan hubungan kerja (PHK).

Kepala Bagian Pengendalian Operasional Kanwil VII PT Jamsostek Tenang Sembiring ketika dihubungi dari Jakarta, Senin, mengatakan indikasi itu terlihat pada angka pemutusan hubungan kerja sepanjang tahun 2009 hingga awal Juni.

"Tidak ada lonjakan PHK di Sulsel. Hal itu juga mungkin terkait pada tidak banyaknya perusahaan besar yang memiliki pekerja yang mencapai ratusan hingga ribuan di wilayah kerjanya," katanya.

Perusahaan besar di wilayah kerja Kanwil VIII PT Jamsostek adalah perusahaan pertambangan. Kanwil VIII memiliki 11 kantor cabang dengan wilayah kerja dari Sulawesi hingga ke Papua.

"Tetapi kepesertaan perusahaan pertambangan tersebut sebagian besar berada di Jakarta, karena mereka mendaftarkan karyawannya melalui kantor pusatnya di Jakarta," kata Tenang.

Pada bagian lain dia menjelaskan bahwa total pekerja yang menjadi peserta Jamsostek di wilayah VIII adalah 1,45 juta pekerja yang bekerja di 14.073 perusahaan.

Sejumlah 792.470 pekerja berstatus peserta nonaktif dan 253.264 menjadi peserta aktif. Tenang menjelaskan bahwa masih besarnya peserta nonaktif tersebut merupakan gambaran angka nasional kepesertaan Jamsostek.

Secara nasional angka yang terdaftar sebagai peserta Jamsostek sekitar 26 juta dan hanya sekitar 8 juta yang aktif membayar iuran.

Di wilayah VIII, mereka yang menjadi peserta nonaktif karena berbagai alasan, di antaranya memang sudah berhenti bekerja dan menanti pengambilan dana jaminan hari tua (JHT) yang bermasa tunggu hingga genap 5 tahun satu bulan.

Menyinggung masalah tenaga kerja di sektor informal (tenaga kerja luar hubungan kerja, TK LHK) dan tenaga kerja mandiri, Tenang mengatakan di wilayah kerjanya potensi kedua jenis pekerja tersebut sangat besar, hingga ratusan ribu, hanya saja diperlukan keseriusan yang lebih tinggi dalam menanganinya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pemasaran Jamsostek Kantor Cabang Makassar, Anthonius Paluruan mengatakan, saat ini tercatat 756 peserta TK LHK, di antaranya para pedagang, bongkar muat, tukang ojek, juru parkir, dan sekitar 600 nelayan Barombong.

Paluruan mengatakan, saat pihaknya sedang membidik kepesertaan laskar kuning (petugas kebersihan), yang iurannya akan ditanggung pemerintah daerah Makasar, begitu juga dengan para juru parkir.

Hingga Juni 2009, terdapat penambahan kepesertaan perseorangan di Kantor Cabang Makassar sebanyak 1.350 orang. Dari jumlah tersebut, 1.300 diantaranya adalah jemaat dari 16 gereja.

Pada tahun 2009 target penambahan kepesertaan TK LHK pada kantor wilayah VIII PT Jamsostek sebanyak 15.728. Hingga Mei 2009 sudah terealisasi 5.818, sementara target untuk program tenaga kerja perorangan (mandiri) sementara realisasinya pada Mei 2009 sebanyak 1.184 pekerja.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009