Jakarta, (ANTARA News) - Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) berpendapat, aksi teror bom yang terjadi di Hotel Ritz Carlton dan JW Marriott, Mega Kuningan, Jakarta Selatan merupakan tindakan kejahatan kemanusiaan.

Tidak ada dasar apa pun untuk membenarkan tindakan yang menewaskan sembilan orang dan melukai puluhan orang, demikian pernyataan KWI yang disampaikan Romo Edy Purwanto di Jakarta, Senin.

Pernyataan itu disampaikan pada acara doa bersama lintas agama yang bertemakan "Damai Sekarang" yang diselenggarakan di Bellagio Mal kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan.

Kegiatan bersama yang diikuti sekitar 100 orang itu dihadiri pula tokoh nasional Prabowo Subianto.

KWI juga mengutuk tindakan teror bom di dua hotel itu dan mendesak pemerintah untuk segera mengusut tuntas kasus tersebut dan membawa pelaku ke pengadilan.

KWI juga meminta pemerintah untuk memberikan jaminan keamanan dan menciptakan rasa aman bagi setiap warga negara dalam menjalankan aktivitas hidup sehari-hari.

"Kepada seluruh warga bangsa agar menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada pemerintah dalam hal ini kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini dan mengadili mereka yang bersalah," kata Purwanto.

Masyarakat menurut KWI, tidak perlu memberikan pendapat-pendapat atau analisis-analisis tentang peristiwa yang menelan korban jiwa ini karena justru dapat memperuncing keadaan.

"KWI minta agar masalah ini diserahkan sepenuhnya kepada negara. Jangan membuat analisis-analisis yang justru menyuburkan saling tidak percaya diantara kita," katanya.

Bagi mereka yang meninggal dunia dalam peristiwa itu, KWI mendoakan agar mereka dapat diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa dan bagi mereka yang ditinggalkan agar selalu tabah dalam menghadapi cobaan yang amat berat ini.

Khusus bagi mereka yang sedang dirawat, semoga dengan campur tangan Tuhan, semua bisa segera sembuh dan berkumpul kembali bersama keluarga.

Pembacaan pernyataan KWI itu diakhiri dengan doa yang disampaikan Suster Eugenia.

Doa bersama lintas agama itu dihadiri perwakilan dari Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Pdt. Dr. Petrus Octavianus, dan Pdt Daniel Suganto.

Sementara perwakilan dari Umat Hindu dan Budha diwakili Anak Agung Ngurah Ugrasena dari Puri Agung Singaraja dan perwakilan DPP Walubi Maha Biksu Dutavira dan Presiden Masyarakat Beragama Dunia Hasyim Muzadiyang juga merupakan Ketua PB Nahdlatul Ulama .(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009