Jayapura (ANTARA News) - Data dan informasi geologi dapat digunakan untuk mendukung penyusunan rancangan pembangunan di suatu daerah.

"Agar pembangunan di suatu kawasan dapat berjalan optimal dan berkelanjutan, terlebih dahulu harus dilakukan survei untuk menyediakan data dan informasi yang berkaitan dengan faktor-faktor geologi," kata Dosen Jurusan Teknik Mineral, Universitas Cenderawasih (Uncen), Marcelino Yonas,ST di Jayapura, Selasa.

Faktor-faktor geologi tersebut berupa geomorfologi atau kondisi permukaan bumi, sumberdaya air, sumberdaya mineral dan energi, sumber bahan bangunan, daya dukung tanah dan batuan untuk pondasi dan bencana geologi.

Selanjutnya, Marcelino mengatakan, data dan informasi ini harus digabungkan dan dianalisis sehingga bisa menghasilkan kajian holistik yang disesuaikan dengan penataan ruang dan pengembangan wilayah.

Dengan demikian, penggunaan lahan seperti untuk kawasan permukiman, perdagangan, industri, pertanian atau pariwisata, ditetapkan dengan memperhatikan kondisi lingkungan geologi sebagai faktor pendukung maupun kendala.

Sementara itu, pembangunan yang dilaksanakan tanpa perencanaan yang matang akan menimbulkan berbagai permasalahan. Yaitu, kegiatan pembangunan tidak sesuai dengan ketersediaan sumberdaya geologi, misalnya berupa bahan bangunan dan air tanah.

Permasalahan berikutnya adalah skala pembangunan tidak sesuai dengan daya dukung lingkungan geologi dimana ruang yang tersedia tidak cukup untuk pembangunan yang sifatnya berkelanjutan.

Berikutnya, jika faktor geologi tidak diperhatikan, berakibat pada ditempatkannya pembangunan pada daerah rawan bencana geologi, misalnya yang berpotensi terjadi longsoran tanah dan batuan.

Selain itu, lokasi yang rentan terhadap pencemaran dan degradasi lingkungan juga bisa menjadi pusat pembangunan apabila pada awal rancanan pembangunan, faktor geologi tidak diperhatikan.

Sejauh ini, kegiatan pembangunan yang tengah berjalan di sebagian besar daerah di Papua belum mempertimbangkan kondisi geologi secara holistik.

"Banyak lahan yang penggunaannya tidak sesuai peruntukannya. Misalnya, daerah sumberdaya air justru dikembangkan untuk tempat aktivitas manusia sehingga mengurangi cadangan air tanah," ujar Marcelino.

Diharapkan, penyelidikan dan kajian geologi dapat menjadi bagian dari pembangunan ruang dan kawasan agar kegiatan ini dapat terlaksana secara optimal dan membawa manfaat baik bagi manusia maupun lingkungan hidup.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009