Jakarta (ANTARA News) - PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) mempertahankan keberadaan pabrik pengatur suhu dalam ruangan (AC) di Indonesia karena menilai pasar di Indonesia masih cukup besar dan akan terus tumbuh.

"Kami tidak berencana menghentikan pabrik AC di Indonesia. Bahkan, saat ini pemanfaatan kapasitas produksinya sudah hampir 100 persen," ujar Presdir PMI, Ichiro Suganuma di Jakarta, Senin, ketika di temui pada perayaan 39 tahun Panasonic beroperasi di Indonesia.

Bahkan, ia mengatakan, kemungkinan PMI akan menambah investasi untuk menambah kapasitas produksi, tidak hanya untuk AC, tapi juga untuk lima jenis produk elektronik lainnya yang diproduksi di Indonesia, yaitu lemari es, mesin cuci, kipas angin, pompa, dan audio.

"Mungkin kami menambah investasi. Semua sedang dipelajari karena tidak mudah memutuskan untuk menambah investasi," ujarnya.

Sampai saat ini, PMI memproduksi AC standar dengan ukuran 1/2 - 1 PK untuk pasar Indonesia, sedangkan AC dengan teknologi canggih seperti Envio Inverter, Panasonic memproduksinya di Malaysia.

"Jadi produksi AC di Indonesia dan Malaysia itu berbeda spesifikasinya," ujarnya.

Panasonic, lanjut dia, menguasai sekitar 27 persen pasar AC di Indonesia yang diproyeksikan mencapai sekitar satu juta unit sampai akhir tahun ini. Panasonic menargetkan penjualan AC tahun ini akan tumbuh sekitar 10 persen.

Wakil Presdir PMI, Heru Susanto menambahkan, pasar AC sangat tergantung pada pertumbuhan sektor properti di Indonesia. Berbeda dengan negara lain, menurut dia, penggunaan AC di Indonesia tidak hanya untuk perumahan tapi juga perkantoran, termasuk rumah toko (ruko).

"Kalau sektor properti tumbuh, penjualan AC juga akan tumbuh karena gedung perkantoran di Indonesia, termasuk ruko, banyak yang menggunakan AC split. Tidak seperti di negara maju yang hanya menggunakan AC secara terpusat (oleh pengelola gedung)," katanya.

Saat ini, kapasitas produksi AC PMI mencapai sekitar 20 ribu unit per bulan dan akan ditingkatkan menjadi sekitar 25 ribu unit per bulan dengan menambah shift.

Heru optimistis pasar AC di Indonesia masih akan tumbuh mengingat penetrasinya di Indonesia masih rendah yaitu enam persen dari 62 juta kepala keluarga.

Produk Unggulan

Lebih jauh Heru mengatakan, pihaknya akan membuat enam produk unggulan yang diproduksi di dalam negeri yaitu lemari es, mesin cuci, AC, kipas angin, pompa air, dan audio, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

"Untuk menyambut 50 tahun kerjasama Matsushita dan Gobel tahun depan, kami akan mengembangkan produk unggulan yang ramah lingkungan dan hemat energi, serta berdaya saing," ujarnya tanpa menyebut model seperti apa yang akan dikembangkan Panasonic di Indonesia.

Heru mengatakan, Panasonic ingin mengambil porsi lebih besar dalam pasar elektronik di Indonesia, seiring dengan gelombang pertumbuhan ekonomi yang lebih besar di dalam negeri pasca pemerintahan baru terbentuk nanti.

Oleh karena itu, PMI mencanangkan tekad "Bangkit Menuju Perusahaan Terunggul". (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009