Kandangan, Kalsel (ANTARA News) - Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XVI di Kandangan, ibukota Kabupaen Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalimantan Selatan, Rabu, tercoreng oleh aksi penjualan alat bantu sex.

Dalam aksinya pedagang alat bantu sex tersebut tidak segan-segan memamerkan benda-benda menyerupai alat kelamin pria yang membuat sejumlah pengunjung peringatan Harganas berdatangan termasuk anak-anak yang berada di sekitar lokasi.

Selain menjual alat kontrasepsi berupa kondom dengan berbagai rasa atau aroma yang tidak jelas asal muasalnya, pedagang yang terlihat berpakaian Pegawai Negeri Sipil (PNS) tersebut juga menjual berbagai macam lingkaran karet yang katanya berfungsi sebagai pemuas nafsu ketika berhubungan suami isteri.

"Ayo-ayo siapa yang mau membeli cuma Rp25 ribu," kata penjual itu sambil memperagakan memasang lingkaran karet ke benda menyerupai alat kelamin pria.

Sementara menurut Humas BKKBN Kalsel Abdul Karim ketia dikonfirmasi mengaku dirinya tidak mengetahui aksi pedagang tersebut karena di luar tanggung jawab BKKBN sebagai penyelenggara kegaiatan Harganas meski lokasi berjualannya persis berada di lapangan yang sama.

Pada awalnya juru penerangan BKKBN Kalsel itu mengelak adanya aksi penjualan alat bantu sex yang dilakukan di areal periangan Harganas, pasalnya peringatan Harganas juga dihadiri banyak anak-anak dan pelajar.

Namun setelah ditunjukkan lokasi serta alat peraga sek tersebut, Karim akhirnya terkejut seraya berkata: "Ya ini memang tidak pantas," akunya.

Maski demikian pedagang tersebut ternyata tidak diminta untuk meninggalkan lokasi peringatan Harganas dan tetap meneruskan aksi penjualan benda-benda tidak semestinya diperdagangkan di depan umum itu.

Pada peringatan Harganas XVI di "kota dodol" Kandangan itu dibuka Gubernur Kalsel Rudy Ariffin dan dihadiri beserta sejumlah pejabat di lingkungan Kabupaten HSS serta perwakilan BKKBN Pusat.

Dalam acara tersebut juga turut dibagikan sejumlah penghargaan dan hadiah terhadap keluarga berprestasi serta anak-anak berprestasi dalam pelaksanaan program keluarga berencana.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009