Pemasangan gambar orang yang disebut-sebut sebagai tokoh terorisme di Indonesia dan belum tertangkap itu, dilakukan di tempat-tempat umum dalam kota Poso, seperti di pasar tradisional Sintuwu Maroso, sejumlah masjid, dan stasiun pengisian bahan bakar umum.
Kepala Bagian Operasi Polres Poso, Kompol Baitul Manaf, kepada wartawan di sela memimpin kegiatan ini, mengatakan penyebaran gambar Noordin M Top di tempat-tempat umum tersebut dimaksudkan agar mudah dilihat oleh masyarakat.
Menjawab pertanyaan Manaf mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan ada atau tidaknya jaringan Noordin M Top di daerah bekas konflik tersebut.
Mengenai adanya dugaan keterlibatan Taufik Bulaga alias Upik Lawanga (29)--warga Poso yang selama tiga tahun terakhir masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) polisi--terhadap peristiwa ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton Jakarta pada Jumat dua pekan lalu, Manaf mengatakan pihaknya tetap mewaspadai.
"Kami terus menelusuri keberadaannya. Semua alamat mereka, khususnya Upik dan sejumlah tersangka DPO lain (yang terlibat dalam serangkaian kasus terorisme di wilayah Poso dan Palu beberapa waktu lalu) dan belum tertangkap, terus dilacak polisi," kata dia.
Upik Lawanga sendiri ditengarai sebagai sosok tersangka DPO yang cerdas dalam membuat bom dan dalam pemberitaan sejumlah media massa nasional ia diduga merupakan salah satu murid dari Dr Azahari.
Polres Poso juga sangat berharap peran aktif masyarakat di wilayahnya untuk segera melaporkan kepada aparat keamanan terdekat apabila melihat atau mendengar tentang keberadaan para tersangka DPO yang belum tertangkap itu, agar memudahkan penangkapan. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009
