Sleman (ANTARA News) - Sebanyak 10 pasangan berhasil lolos seleksi pemilihan dimas diajeng Kabupaten Sleman 2009, untuk kemudian dipilih lagi menjadi lima pasangan yang nantinya akan mewakili kabupaten ini maju dalam pemilihan dimas diajeng tingkat provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Ada 35 peserta seleksi dimas diajeng Kabupaten Sleman 2009 telah menjalani serangkaian tahapan seleksi, di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, dari jumlah tersebut berhasil dipilih 20 orang nominator atau sebanyak 10 pasangan," kata Ketua Pelaksana Pemilihan dimas diajeng Kabupaten Sleman 2009, Suharna, Minggu.

Menurut dia, rangkaian seleksi tersebut meliputi penulisan makalah, pemaparan makalah, test tertulis, wawancara dan unjuk bakat.

"Dewan juri dalam seleksi tersebut memutuskan 20 nominasi terdiri dari 10 putra dan 10 putri untuk mengikuti tahap `grand final` pada 11 Agustus 2009 di Auditorium `Monumen Jogja Kembali` (Monjali), Sleman," katanya.

Pemilihan Dimas-Diajeng 2009 tingkat Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hanya boleh diikuti peserta yang berdomisili dan memiliki KTP Sleman.

"Salah satu syarat yang kami tetapkan adalah peserta seleksi harus asli dari Sleman yang ditunjukkan dengan KTP. Ini kami lakukan untuk memberikan kesempatan kepada putra putri Sleman unjuk prestasi dalam kegiatan tersebut," katanya.

Menurut dia, selain memiliki KTP Sleman, peserta juga harus bisa berbahasa Jawa dengan baik dan benar, termasuk Bahasa Jawa halus (Kromo Inggil).

"Kami memang mewajibkan peserta bisa dan menguasai Bahasa Jawa karena selain untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal juga untuk menghindari adanya peserta yang bukan asli warga Sleman," katanya.

Suharna mengatakan, pada 2009 ini pemilihan Dimas-Diajeng diselenggarakan di masing-masing kabupaten dan kota, dan kemudian puncaknya di tingkat provinsi.

"Sebelumnya, pemilihan Dimas-Diajeng ini hanya diselenggarakan di Kota Yogyakarta dan peserta bisa dari Sleman maupun kabupaten lainnya, namun pada 2009 ini pemilihan dilakukan di tingkat kabupaten/kota untuk kemudian dipilih untuk tingkat provinsi," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009