London (ANTARA News/AFP) - Dolar AS menguat terhadap euro pada Senin waktu setempat di London, karena para pemain menunggu untuk pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve AS pekan ini, setelah akhir pekan lalu data dari ketenagakerjaan AS lebih baik daripada perkiraan, kata dealer.

Pada akhir perdagangan di London, mata uang tunggal Eropa jatuh ke 1,4151 dolar dari 1,4193 dolar pada Jumat.

Terhadap mata uang Jepang, the dolar tergelincir ke 97,33 yen dari 97,51 yen akhir Jumat.

Dolar melonjak pada akhir Jumat di tengah berita bahwa tingkat pengangguran AS jatuh ke 9,4 persen pada Juli karena pemecatan pekerja menyempit menjadi 247.000.

Berita positif itu menyulut berbagai macam harapan akhir dari resesi panjang dan menyakitkan di Amerika Serikat. Para ekonom swasta telah memproyeksikan naik menjadi 9,6 persen dan sebuah pennguranagn pekerja 325.000.

"Kami melihat ini sebagai tanda pertama bahwa pola perdagangan lama `data AS yang baik (sama dengan) dolar melemah dolar` jelas telah tererosi dan para investor tidak dapat lagi sepihak menafsirkan berita baik dari negatif AS untuk dolar," kata analis Commerzbank, Ulrich Leuchtmann.

"Selama satu minggu ini, selain dari pertemuan (Fed), laporan penjualan eceran (Kamis), produksi industri dan keyakinan konsumen (Jumat) adalah kesempatan baik untuk menguji apakah pembalikan arah telah dicapai."

Pada Rabu, semua mata akan beralih kepada Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), yang akan mengumumkan keputusan suku bunga yang terakhir.

Sekalipuni ekonomi AS kelihatannya muncul dari resesi, the Fed kemungkinan mengindikasikan akan mempertahankan upaya-upaya luar biasanya untuk memacu pertumbuhan sampai pemulihan mencapai akarnya, analis mengatakan.

Pertemuan dua hari the Fed ini diperkirakan akan terus mempertahankan suku bunga Fedeeal fund ultra rendah dalam sebuah kisaran nol hingga 0,25 persen untuk mendorong pinjaman dan menopang kegiatan ekonomi.

"Kemampuan dari dolar untuk naik di tengah berita ekonomi lebibh baik pada Jumat ... memperkuat banyak argumen ... bahwa AS mungkin diuntungkan dari pertumbuhan positif diferensial karena kami mendekati kuartal akhir tahun ini," ujar Jane Foley dari Forex.com

"Reaksi di pasar mata uang terhadap (pekerjaan AS) adalah signifikan karena merupakan sinyal jelas bahwa korelasi negatif antara meningkatkan sentimen risiko dan lebih lemahnya dolar mulai menurun," kata Lee Hardman dari Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ.

"Reaksi positif dari dolar AS terhadap menguatnya kegiatan ekonomi AS adalah sebuah fungsi meningkatkan Fed memperketat ekspektasinya."

Para dealer mengatakan pasar uang sebagian besar mengabaikan indikator awal ekonomi Jepang pada Senin yang menunjukkan tanda-tanda pemulihan lebih lanjut di ekonomi terbesar kedua itu.

Surplus transaksi berjalan Jepang saat ini Jepang saat ini berkembang untuk pertama kalinya dalam 16 bulan di Juni, sedangkan pesanan mesin inti berbalik naik tajam, pemerintah melaporkan.

Sementara itu, angka inflasi kuartalan Inggris akan diterbitkan pada Rabu dapat mendorong pound jatuh lebih lanjut, analis juga mengatakan, setelah Bank Sentral Inggris yang mengejutkan memperpanjang skema pelonggaran kuantitatif pekan lalu.

Di London pada Senin, euro dipindahtangankan pada 1,4151 dolar dari 1,4193 dolar pada akhir Jumat, pada 138,21 yen (138,22), 0,8535 pound (0,8493) dan 1,5360 franc Swiss (1,5331).

Dolar berdiri pada 97,33 yen (97,51) dan 1,0822 franc Swiss (1,0816). Pound berada pada 1,6634 dolar (1,6687).

Di London Bullion Market, harga emas turun menjadi 945 dolar per ounce dari 966 dolar AS hari Jumat. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009