Kunduz, Afghanistan (ANTARA News/AFP) - Gerilyawan Taliban menyerang satu kompleks pemerintah di Afghanistan timur, menewaskan kepala polisi distrik dan seorang pengawalnya, kata seorang pejabat Afghanistan Rabu mengenai pertumpahan darah menjelang pemilu.

Serangan itu terjadi di provinsi Kunduz, di mana kekacauan masih merebak selama tahun ini dengan beberapa kali serangan, meskipun pasukan NATO telah hadir di sana.

Setelah kelompok gerilyawan menyerang kompleks di distrik Archi itu, kepala polisi berusaha meloloskan diri dari markas besarnya untuk meminta bantuan, kata gubernur Archi, Shaikh Dabi.

"Namun Taliban menyerangnya dan membunuhnya," katanya menambahkan.

"Kepala polisi distrik Archi dan seorang pengawalnya tewas dan tiga polisi lainnya cedera," katanya.

Situasi keamanan kian memburuk di Kunduz, karena kembalinya para anggota garis keras yang melarikan diri setelah serangan yang dipimpin Amerika Serikat pada 2001, yang menumbangkan rezim Taliban.

Daerah ini juga merupakan rute transit baru melalui Tajikistan, untuk pasokan kepada pasukan negara-negara Barat di Afghanistan, untuk memerangi pemberontak.

Operasi-operasi militer terjadi di seluruh Afghanistan, sebagian besar di selatan, untuk mempertahankan daerah-daerah menjelang pemilihan presiden yang bersejarah pada 20 Agustus, dan pemilihan dewan provinsi.

Di wilayah itu terdapat kekhawatiran bahwa ancaman kekerasan akan membuat para pemilih tidak datang ke tempat-tempat pemungutan suara, dan ini bisa merusak kredibilitas pemilihan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009