Kekacauan yang meningkat dan aksi kekerasan kelompok Islam di Dagestan, Chechnya dan Ingushetia merongrong kekuasaan Kremlin atas wilayah selatannya itu, demikian dikutip dari Reuters.
Serangan-serangan itu adalah terbaru dalam aksi kekerasan yang meningkat tajam terhadap warga sipil di seluruh wilayah itu, tempat seorang menteri lokal ditembak mati di kantornya awal pekan ini.
Tujuh perempuan itu ditembak mati oleh para gerilyawan separatis sekitar pada saat yang hampir bersamaan kelompok separatis membunuh empat polisi yang bertugas di pos pemeriksaan terdekat di Buinaksk, satu kota yang terletak 41km dari ibukota Makhachkala.
Setidaknya empat orang tewas ketika mereka menyerang polisi lalu lintas. Pada saat yang sama mereka memasuki sauna itu dan menembak mati tujuh wanita," kata juru bicara polisi lokal, Jumat. Ia tidak memberikan keterangan lebih jauh.
Di tempat terpisah, empat polisi dan dua gerilyawan tewas dalam baku tembak di Chechnya, kata kantor-kantor berita Rusia, Jumat.
Korban tewas di Chechnya itu terjadi dalam sebuah rumah kosong dekat ibukota Grozny, kata kantor berita RIA.
Lima anggota pasukan keamanan lainnya juga cedera dalam satu insiden terpisah di republik itu, Kamis, kata kantor berita Interfax.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009
Sedang merongrong kehidupan masyarakat di dunia. Turut berbelasungkawa,semoga para keluarga yg di tinggalkan tabah dalam penderitaan.
Sepertinya dunia memang sudah mau kiamat.
Banyak ajaran setan yg menghasut manusia untuk membunuh.
Dimana-mana haus darah...Ngeri,menyeramkan.