Moskow (ANTARA News) - Pasukan keamanan Rusia membunuh empat tersangka militan, termasuk seorang pemimpin kelompok yang dituduh melancarkan serangan-serangan terhadap wisatawan dan fasilitas ski di Kaukasus Utara, kata sebuah badan pemerintah, Senin.

Para tersangka itu dibunuh oleh pasukan keamanan FSB yang mengepung sebuah rumah di provinsi Kabardino-Balkaria dekat Gunung Elbrus, puncak tertinggi Eropa dan sebuah tempat tujuan para pemain ski dan pendaki gunung, kata Komite Nasional Anti-Teroris.

Kabardino-Balkaria terletak sekitar separuh jalan antara Chechnya, lokasi dua perang separatis pasca-Sovyet yang mengarah pada kekerasan militan di Kaukasus Utara, dan kota wisata Sochi, yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2014 pada Februari.

Komite itu mengatakan, korban tewas mencakup Arsen Khandokhov, yang disebut-sebut sebagai pemimpin sebuah sel militan yang dituduh melakukan kejahatan seperti pembunuhan dua wisatawan dan serangan terhadap sebuah lift ski.

Menurut situs berita Caucasian Knot, Khandokhov berperang di wilayah sempalan Georgia, Abkhazia, dua dasawarsa lalu dan kemudian di Chechnya, bergabung dengan militan di daerah Elbrus setelah pembebasannya dari penjara dan belum lama ini menjadi pemimpin mereka.

Rusia memperketat keamanan menjelang Olimpiade Musim Dingin, yang akan diadakan di kota pesisir selatan Sochi pada Februari dan keberhasilan olah raga itu akan menjadi pertaruhan bagi martabat Presiden Vladimir Putin.

Kremlin hingga kini masih berusaha mengatasi gerilyawan muslim di Kaukasus, satu dasawarsa setelah pasukan federal mendongkel dominasi separatis di Chechnya. Kekerasan dari Chechnya itu bahkan meluas ke Moskow.

Serangan bom bunuh diri yang dilancarkan oleh seorang pelaku dari Kaukasus Utara menewaskan 37 orang di bandara terpadat Rusia Domodedovo pada Januari 2011.

Serangan itu membuat Presiden Rusia saat itu Dmitry Medvedev memecat sejumlah pejabat kepolisian tingkat menengah dan mengarah pada pendongkelan para manajer senior Domodedovo.

Pemboman bunuh diri itu diklaim oleh Doku Umarov, pemimpin Emirat Kaukasus yang melancarkan serangan-serangan di Chechnya dan wilayah lain yang berpenduduk muslim di Kaukasus Utara.

Kekerasan berkobar di Kaukasus Utara yang berpenduduk mayoritas muslim, dimana gerilyawan yang marah karena kemiskinan dan terdorong oleh ideologi jihad global ingin mendirikan sebuah negara merdeka yang berdasarkan hukum sharia.

Dagestan, yang terletak di kawasan pesisir Laut Kaspia, telah menggantikan wilayah-wilayah tetangganya sebagai pusat kekerasan di Kaukasus Utara yang berpenduduk mayoritas muslim.

Dagestan berbatasan dengan Chechnya di Kaukasus Utara, dimana Rusia menghadapi kekerasan muslim garis keras, dan provinsi yang berpenduduk mayoritas muslim itu seringkali dilanda serangan dengan sasaran aparat penegak hukum dan pejabat pemerintah.

Serangan-serangan telah membuat Kremlin berjanji lagi menumpas gerilyawan di Kaukasus Utara. Wilayah tersebut dilanda kekerasan sejak dua perang pasca-Sovyet terjadi di Chechnya antara pasukan pemerintah dan gerilyawan separatis, demikian AFP.

(Uu.M014)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013