Jakarta (ANTARA) - I Gede Ari Astina yang dikenal dengan nama panggilan Jerinx berencana menghibur para petugas medis dan relawan yang bertugas di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, melalui pertunjukan musik online.

Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, penabuh drum Superman Is Dead itu membagikan rangkuman mengenai hasil diskusinya dengan Dokter Tirta. Salah satu poinnya adalah menggelar pertunjukan musik untuk menghibur para petugas medis di RS Darurat Wisma Atlet.

"Saya setuju menghibur ODP, nakes (tenaga kesehatan) dan relawan di Wisma Atlet hari Sabtu ini," tulis Jerinx dalam keterangan unggahannya, dikutip Senin.

Baca juga: Ini alasan Jerinx SID hanya tegur Via Vallen

Baca juga: Makna tato bagi Jerinx SID


Jerinx mengungkapkan bahwa dirinya sangat ingin hadir langsung di Wisma Atlet untuk menghibur para relawan dan petugas medis yang bertugas di sana.

"Saya maunya ke Wisma Atlet langsung, bernyanyi tanpa APD no problem. Masalahnya kini ada syarat baru dalam beli tiket pesawat, yaitu menjalani rapid test," jelasnya.

"Sementara akurasi rapid test hingga detik ini tidak bisa dipercaya. Jika Wisma Atlet bisa beri saya kemudahan beli tiket tanpa rapid test, saya beli tiket sendiri," sambung Jerinx.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Diskusi berat bersama ayah dan kami sepakat CV19 kerjaan global ellite dan Indonesia harus lekas berdikari ???? Sayang blio cuma DPRD Jamaiko. Ra iso opo-opo. Anyway, ini rangkuman diskusi via live IG saya bersama @dr.tirta semalam: 1. Menurut Tirta mewakili kubu nakes, tagar #indonesiaterserah tak bertujuan menunjukkan sikap “ngambek” atau “menyerah”. Tapi lebih ke sikap “pasrah”. Silakan kawan nilai sendiri. Yg jelas tagar tersebut kini sepakat dilupakan, diganti #indonesiabangkit. Masyarakat tolong kurangi berpikir negatif thd nakes, nakes pun sebaliknya. Ada poin penting: oknum berpakaian APD yg ngamuk2 di jalan memarahi masyarakat (video sempat viral) sudah dikonfirmasi oleh Tirta itu BUKAN pihak nakes, tapi provokator dgn agenda tertentu. 2. Nakes/relawan di Wisma Atlet memang ada yg menerima gaji/insentif meski belum semua menerimanya. 3. Kami sepakat MSM harus lebih banyak memberi panggung pada psikiater/psikolog/hipnoterapist utk menguatkan mental masyarakat karena yg sedang dihadapi bukan hanya wabah penyakit tapi yg LEBIH MEMATIKAN LAGI: WABAH PSIKOLOGI 4. Perihal masker, kami belum satu suara. Tirta percaya kajian ilmiah, saya pun demikian. Masalahnya, selain WHO yg memaksa semua orang pakai masker, di luar negeri ada ratusan dokter/ilmuwan yg lakukan riset ttg masker dan hasilnya: orang sehat yg memakai masker secara berlebihan justru akan cepat sakit. Sayang suara ratusan dokter tsb hilang ditelan dominasi WHO & kroni MSM nya. Jika MSM netral, dokter yg pro dan kontra WHO ya diberi panggung yg imbang dan biarkan masyarakat memilih utk percaya ke siapa. Itu baru demokrasi. 5. Saya setuju menghibur ODP, nakes & relawan di Wisma Atlet hari Sabtu ini. Saya maunya ke Wisma Atlet langsung, bernyanyi tanpa APD no problem. Masalahnya: kini ada syarat baru dalam beli tiket pesawat, yaitu menjalani rapid test. Sementara akurasi rapid test HINGGA DETIK INI tidak bisa dipercaya. Jika Wisma Atlet bisa beri saya kemudahan beli tiket tanpa rapid test, saya beli tiket sendiri. Sekalian mau ketemu sama aparat yg kemarin SOK ngegas di IG saya. Sementara ini yg sudah kami sepakati adalah saya dan istri akan menghibur penghuni Wisma Atlet via live streaming.

Sebuah kiriman dibagikan oleh ???????????? (@jrxsid) pada



Akhirnya Jerinx pun memutuskan untuk menghibur para petugas medis dan relawan yang bertugas di Wisma Atlet dari kediamannya di Bali dan disiarkan melalui virtual.

"Sementara ini yang sudah kami sepakati adalah saya dan istri akan menghibur penghuni Wisma Atlet via live streaming," imbuhnya.

Baca juga: Ketika indie menjadi arus utama, bagaimana dengan musik rock?

Baca juga: Musik rock sudah mati atau stagnasi?

Baca juga: Andrea Bocelli, Bob Dylan batal manggung di Hollywood Bowl

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020