Denpasar (ANTARA News) - Aparat yang disiagakan di Pelabuhan Gilimanuk, ujung barat Bali, Rabu memperketat memeriksa terhadap barang maupun orang yang keluar masuk Pulau Dewata.

Pengetatan pemeriksaan dilakukan menyusul lolosnya sejumlah orang berjenggot yang berhasil masuk Bali dengan menumpang truk bertutup terpal, meski kemudian mereka terjaring razia gabungan.

Dalam razia gabungan yang melibatkan unsur Polri, TNI, dan pihak Pemkab Jembrana, Selasa (18/8), petugas memeriksa truk fuso EA-8829-AW, yang ternyata mengangkut lima penumpang yang bersembunyi di belakang jok kemudi dan di balik terpal.

Kelima orang berikut supir truk, Heryanto (33) yang tidak dapat menunjukkan identitas tersebut, masih dalam pemeriksaan intensif pihak Polres Jembrana.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Gde Sugianyar ketika dihubungi di Denpasar mengakui kalau pihaknya kini lebih memperketat pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk pascalolosnya lima orang tersebut.

"Sekarang tindakan pemeriksaan kami lakukan dengan lebih ketat," ucapnya menjelaskan.

Kabid Humas mengatakan, pemeriksaan tersebut selain dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan, juga mencegah timbulnya hal-hal tidak diinginkan pascaaksi peledakan bom di Jakarta.

Pemeriksaan identitas orang di perbatasan Bali dengan Jawa tersebut, dilakukan polisi bersama-sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemkab Jembrana.

Dikatakan, bila seorang pendatang diketahui tanpa identitas yang jelas masuk ke Pulau Dewata, oleh petugas diperintahkan untuk kembali lagi ke Pelabuhan Feri Ketapang, Jawa Timur.

Selain Pelabuhan Gilimanuk, setiap pintu keluar masuk Bali juga mendapat penjagaan yang cukup ketat, termasuk sejumlah pelabuhan rakyat yang menjadi tempat pendaratan perahu nelayan.

"Semua itu kita lakukan untuk mencegah timbulnya hal-hal tidak diinginkan, seperti kemungkinan masuknya kelompok teroris," ujar Sugianyar.

Ia mengungkapkan, pintu keluar masuk Bali yang mendapat penjagaan ketat tersebut meliputi Bandara Ngurah Rai di Tuban, serta Pelabuhan Padang Bai, Kabupaten Karangasem, Pelabuhan Benoa, Denpasar, dan Celukanbawang, Kabupaten Buleleng.

Penjagaan dan kesiapan di pintu keluar masuk tersebut, juga melibatkan pasukan Brimob dan tim antiteror Detasemen-88 Polda Bali.

Ditempatkannya tim tersebut sebagai upaya cegah tangkal terhadap kemungkinan munculnya aksi teror bom seperti yang terjadi di dua hotel di kawasan Kuningan Jakarta Juli lalu.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009