Wakil Sekretaris Umum KONI Jateng, Tri Rustiadi, di Semarang Kamis mengatakan, dana itu antara lain untuk perbaikan venue (stadion pertandingan) supaya berstandar internasional dan untuk pelaksanaan pertandingan.
"Jumlah tersebut sudah merupakan yang paling minimal setelah masing-masing pengurus provinsi enam cabang olahraga tersebut diminta untuk merasionalisasi anggaran yang diajukan," katanya.
Saat pengajuan anggaran dari masing-masing cabang olahraga, katanya, jumlahnya mencapai Rp50 miliar.
Ia mengatakan, saat rapat koordinasi yang dipimpin Wakil Ketua Umum II (Bidang Pembinaan dan Prestasi) KONI Jateng, Sukahar, beberapa waktu lalu, mereka diminta merasionalisasi angggaran.
Akhirnya, katanya, ditentukan jumlah anggaran sebesar Rp29 miliar.
Ia menjelaskan, dana paling besar untuk cabang menembak yakni mencapai Rp19 miliar, untuk renovasi venues hingga pelaksanaan perlombaan.
Cabang olahraga sepatu roda dan panahan, katanya, masing-masing sekitar Rp3 miliar, sedangkan cabang olahraga lainnya antara Rp750 juta hingga Rp1 miliar.
Saat Indonesia menjadi tuan rumah SEAG 2011, katanya, enam cabang olahraga yang digelar di Jateng adalah menembak, panahan, sepatu roda, sepak takraw, tinju, dan biliar.
"Jumat (28/8) kita akan menghadap Sekretaris Daerah Provinsi Jateng untuk menjelaskan ini semua sebelum dipaparkan di hadapan Gubernur Jateng," kata Tri yang juga staf pengajar Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Semarang (Unnes) tu.
Ia menjelaskan, sebagian besar pengurus cabang olahraga belum memastikan tempat pertandingan karena mereka masih mengkaji beberapa pilihan untuk laga para atlet.
"Tetapi yang jelas semuanya digelar di Semarang. Cabang olahraga tinju kemungkinan tempatnya di auditorium Unnes atau GOR (Gedung Olah Raga) Patriot Kompleks Kodam IV/Diponegoro," katanya.
Cabang panahan, katanya, kemungkinan di Stadion Diponegoro atau Lapangan Tri Lomba Juang Mugas, sepak takraw kemungkinan di GOR Jatidiri atau GOR Sahabat.
Cabang sepatu roda dan menembak, katanya, dipastikan di kompleks Jatidiri.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009
