Jakarta (ANTARA) - Pangeran William dan istrinya, Kate Middleton, mengambil tindakan hukum terhadap majalah sosialita Tatler atas cerita sampul yang dinilai "kejam, seksis dan mempermalukan wanita" tentang Kate.

Menurut sebuah laporan yang diberitakan oleh PageSix, pasangan Kerajaan Inggris tersebut telah mengirim surat-surat resmi ke majalah Tatler dan menuntut agar profil Kate dihapus dari internet.

Adapun cerita sampul di edisi terbaru majalah itu bertajuk "Catherine the Great".

Majalah itu menuliskan hal yang menyanjung Kate dan dan menyarankan Duchess of Cambridge itu menjadi salah satu wanita paling berpengaruh di dunia. Kendati demikian Istana Kensington justru mengecamnya karena "ketidakakuratan dan representasi palsu".

Orang dalam dari Istana Kensington mengatakan kepada surat kabar Inggris bahwa William dan Kate sangat marah, ditambah dengan rasa lelah berlebihan akibat tekanan dan peningkatan beban kerja setelah peristiwa Megxit.

Mereka juga marah pada tulisan yang menggambarkan Kate sebagai sosok yang sangat kurus, dan tulisan itu membandingkan Kate dengan sosok mendiang Putri Diana yang mengalami gangguan pola makan.

"Itu adalah duri yang sangat kejam dan melukai," sumber kerajaan mengatakan kepada surat kabar Inggris.

"Itu seksis dan mempermalukan wanita pada kondisi terburuknya."


Baca juga: Pembatasan wilayah di Inggris melonggar, Ratu Elizabeth berkuda

Baca juga: Puteri Charlotte dari Inggris rayakan ulang tahun kelima

Baca juga: Genap dua tahun, Kerajaaan Inggris bagikan foto baru Pangeran Louis

Penerjemah: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020