Jakarta (ANTARA News) - Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menargetkan ekspor gas alam cair (LNG) dari Kilang Tangguh, Papua mencapai 16 kargo pada tahun ini.

"Volume ekspor LNG itu akan memberikan penerimaan negara 2-3 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) R Priyono dalam rapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, sampai saat ini, Tangguh sudah mengirimkan tiga kargo ke pembeli di Fujian, China, Posco, Korea Selatan, dan Sempra, AS. Pengiriman pertama Tangguh dilakukan pada 6 Juli 2009 ke Posco, Korsel.

Saat ini, produksi Tangguh terhenti akibat kerusakan alat penghilang merkuri. BP Indonesia selaku operator Blok Tangguh menargetkan produksi LNG kembali dalam beberapa hari dan bersiap mengirim dua kargo ke para pembeli.

Pasokan LNG Tangguh berasal dari tiga blok yakni Berau, Muturi, dan Wiriagar.

Cadangan terbukti ketiga blok tersebut mencapai 14,4 triliun kaki kubik (TCF).

Kilang Tangguh yang berkapasitas 7,6 juta ton per tahun sudah menandatangani kontrak penjualan dengan Fujian sebanyak 2,6 juta ton per tahun selama 25 tahun, Posco dan K-Power, Korsel 1,15 juta ton per tahun selama 20 tahun, dan Sempra, AS 3,6 juta ton per tahun selama 20 tahun.

Investasi proyek Tangguh mencapai sekitar lima miliar dolar AS yang 2,1 miliar dolar AS di antaranya berupa pembangunan kilang. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009