Jakarta (ANTARA News) - Kandidat ketua umum Partai Golkar Yuddy Chrisnandi mengaku sudah lima kali bertemu dengan Tommy Soeharto dan tim kampanyenya melalui komunikasi intensif membahas visi, misi, dan program partai.

"Dari lima kali pertemuan tersebut mendiskusikan soal visi, misi, dan program Partai Golkar ke depan. Saya dan Mas Tommy banyak memikiki persamaan visi dan misi," kata Yuddy Chrisnandi di Jakarta, Rabu.

Dari komunikasi tersebut, kata Yuddy, ada sinyal bahwa Tommy juga akan mencalonkan diri sebagai kandidat ketua umum Partai Golkar.

"Saya menghargai Tommy Soeharto yang memiliki peluang untuk mencalonkan diri," kata Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) DPP Partai Golkar ini.

Kalau Tommy akan maju mencalonkan diri, kata dia, dirinya juga akan tetap mencalonkan diri sebagai kandidat ketua umum Partai Golkar, karena visi, misi, dan programnya tidak bisa diwakili orang lain.

Kalau sama-sama maju, katanya, maka bursa calon Ketua Umum Partai Golkar menjadi lebih ramai.

Jika putra mantan Presiden Soeharto tersebut gagal karena terbentur persyaratan administratif, Yuddy berharap, Tommy bisa mengalihkan dukungan suaranya kepada dirinya.

Selain bertemu Tommy Soeharto, menurut Yuddy, dia dan timnya juga pernah bertemu dengan putri sulung mantan Presiden Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana alias Tutut.

Dalam pertemuan tersebut, katanya, Tutut mengapresiasi rencana Yuddy yang akan maju dalam pencalonan ketua umum Partai Golkar.

"Tutut menyatakan memberikan dukungan moral kepada saya. Saya menghargai dukungan tersebut," katanya.

Dalam pertemuan dengan Tutut, Yuddy juga mempersilakan jika Tutut ingin mencalonkan diri dalam pencalonan Ketua Umum Partai Golkar.

"Namun sampai hari ini saya belum mendengar langkah Tutut untuk maju," katanya.

Selain mendapat dukungan dari keluarga Cendana sejumlah tokoh senior Partai Golkar, Yuddy juga mengaku telah mendapat dukungan dari sekitar 60 pengurus daerah (DPD II) Partai Golkar.

Dia berharap dukungan dari DPD II terus mengalir untuk dirinya sampai menjelang hari pelaksanaan Munas.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009