Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat pada 23 hingga 30 September 2009 berencana untuk bertemu dengan 200 Chief Executive Officer (CEO) perusahaan besar di negara tersebut.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) MS Hidayat usai rapat kesiapan kunjungan Presiden ke AS di Kantor Kepresidenan di Jakarta Senin mengatakan, pertemuan dengan 200 CEO itu dijadwalkan pada 26 September 2009 bertempat di Kota Boston, AS.

"Saya diajak rapat karena Presiden mau ke Amerika. Tanggal 26 ada business forum dengan 200 orang CEO Amerika," ujarnya.

Menurut Hidayat, ia yang mengorganisir acara pertemuan Presiden dengan 200 CEO perusahaan besar dari Amerika tersebut.

Namun, ia belum mengungkapkan materi apa yang akan dibahas oleh Presiden dalam forum bisnis tersebut.

Presiden Yudhoyono pada 23-30 September 2009 berencana melakukan kunjungan kerja ke AS dalam rangka menghadiri pertemuan G20 di Kota Pittsburgh pada 24-25 September 2009.

Pada 26 September 2009 Presiden Yudhoyono akan mengunjungi Kota Boston. Selain menghadiri forum bisnis dengan 200 CEO perusahaan AS, di kota itu kepala negara juga berencana akan memberikan kuliah umum di Universitas Harvard, Boston, pada 29 September 2009.

Menurut Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, materi yang akan disampaikan oleh Presiden pada kuliah umum itu juga masih belum ditentukan karena masih dalam tahap penyusunan.

Putra sulung Presiden Yudhoyono, Agus Harimurti, saat ini tengah menempuh pendidikan di Universitas Harvard, Boston.

Menlu mengatakan, di Boston Kepala Negara kemungkinan juga akan mengadakan pertemuan dengan para ahli di bidang energi terbarukan.

Rapat membahas kesiapan kunjungan kerja Presiden ke AS dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, dan Menteri Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar.

Menurut Rachmat Witoelar, dalam rapat juga dibahas agar masalah perubahan iklimm juga menjadi perhatian dari forum pertemuan G20.

"Keputusan G20 jangan sampai ingkar terhadap usaha kita menyukseskan pertemuan Copenhagen. Kita belum tuntas," demikian Rachmat Witoelar.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009