Selain tes, manajemen telah melakukan proses disinfeksi dibantu oleh Palang Merah Indonesia (PMI) dan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 221 warga Rusunawa Jati Rawasari menjalani tes cepat (rapid test)  bagian dari kegiatan screening (pencarian) kasus positif COVID-19 di wilayah Kecamatan Cempaka Putih.

"Baru warga yang diperiksa, total seluruh petugas dan warga diperiksa sebanyak 221. Jika ada yang reaktif, warga akan dikarantina langsung diruangan yang telah disediakan," kata Manager Rusunawa Jati Rawasari Sukartono saat ditemui di sela-sela kegiatan pemeriksaan COVID-19, Kamis.

Baca juga: Pedagang Pasar Kemiri Jakbar diminta tes usap agar bisa berjualan

Pemeriksaan juga telah dilakukan kepada pihak pengelola rusun yang terdiri dari 2 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 37 petugas kebersihan yang bertugas dalam pengelolaan gedung Rusunawa Jati Rawasari.

Kepala Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Dicky Alsadik yang bertugas menyelenggarakan tes cepat itu mengatakan warga yang disasar adalah orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), dan warga rentan seperti ibu hamil, anak-anak, serta orang tua lanjut usia.

"Kalau ada warga yang hasilnya reaktif, sudah pasti langsung ikut swab test," kata Dicky.

Baca juga: RIB fasilitasi 1.000 alat tes cepat massal COVID-19

Jika setelah tiga hari hasil tes usap (swab test) sudah keluar dan didapati ada warga terkonfirmasi positif COVID-19 maka Puskesmas Cempaka Putih akan merujuk yang bersangkutan untuk mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran.

Untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Rusunawa Jati Rawasari, selain melakukan kegiatan tes cepat massal manajemen telah melakukan proses disinfeksi yang dibantu oleh Palang Merah Indonesia (PMI) dan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat.

Baca juga: Kelurahan Bangka gelar tes usap untuk pedagang di Pasar Warung Buncit

Seperti diketahui, seluruh puskesmas yang ada di DKI Jakarta diminta untuk melakukan "Active Case Finding" dengan cara mengadakan pengetesan COVID-19 secara massal baik tes cepat maupun tes usap.

Hal ini dilakukan agar peyebaran COVID-19 dapat lebih cepat diketahui sehingga virus asal Wuhan itu sapat dikendalikan oleh pemerintah.


Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020