PBB, New York (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Lembaga bantuan PBB bekerja sama dengan pemerintah di seluruh Pasifik Selatan guna membantu mengkoordinasikan upaya bantuan setelah tsunami melanda Samoa, Samoa Amerika, dan satu pulau di Tonga utara, yang menewaskan puluhan orang.

Gelombang besar juga merendam banyak kota kecil dan desa, serta merusak prasarana penting, kata beberapa pejabat PBB di New York, Amerika Serikat, Rabu.

Sedikitnya 87 orang dikonfirmasi tewas di Samoa, sementara enam orang lagi tewas di pulau Niuatoputapu, demikian keterangan yang diberikan Kantor PBB Urusan Koordinasi Masalah Kemanusiaan (OCHA). Di Pago Pago, ibukota Samoa Amerika, ada laporan yang belum dikonfirmasi mengenai 19 korban jiwa.

Sedikitnya 83 orang tewas di Samoa, sementara tak ada gambaran mengenai berapa banyak orang yang belum ditemukan, kata Asuegalia Mulipola, asisten kepala pelaksana Kantor Management Bencana di Samoa, kepada kantor berita Inggris, Reuters.

Mulipola mengatakan sedikitnya 179 sampai 180 orang cedera, dan jumlah korban jiwa secara pasti diperkirakan diketahui pada Rabu sore.

Togiola Tulafono, Gubernur Samoa Amerika, mengatakan sedikitnya 24 orang tewas di sana dan 50 orang lagi cedera, dan bagian selatan pulau utama, Tutuila, "porak-poranda.

Jumlah korban jiwa diduga akan bertambah sementara petugas pertolongan sedang melakukan pencarian, termasuk di pusat penampungan orang lanjut usia.

Badan Dana Anak PBB (UNICEF) sedang menilai simpanan pasokan bantuannya di pusat regionalnya di Suva, Fiji, guna memastikan barang apa yang diperlukan untuk membantu upaya kemanusiaan.

Air, alat kebersihan dan kesehatan telah diidentifikasi di berbagai daerah yang sangat memerlukan.

OCHA mengatakan kekurangan pangan diperkirakan akan terjadi di Samoa dan Tonga. Kebutuhan akan tempat berteduh sementara juga tinggi, kendati banyak korban tsunami tampaknya akan tinggal untuk sementara bersama kerabat mereka.

Program Pembangunan PBB (UNDP) melaporkan bahwa jalan raya utama di pulau Upolu, Samoa, tidak mengalami kerusakan terlalu parah, tapi kerusakan besar pada rumah dan prasarana lain telah terjadi.

OCHA mengatakan Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat dan sejumlah organisasi non-pemerintah akan bekerja sama dengan badan PBB dan pemerintah lokal dalam mengkoordinasikan upaya bantuan di seluruh wilayah tersebut.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009