Kuala Lumpur,(ANTARA News) - Polisi Malaysia sedang memburu sepasang suami isteri Indonesia yang menghilangkan diri sejak 23 September 2009 dan diduga melakukan penyiksaan terhadap anak laki-laki mereka yang baru berusia dua bulan.

Bayi malang yang dikenali sebagai Muhamad Iman Mohd Sonel itu diduga menjadi korban penyiksaan ibu bapaknya dan meninggal di rumah sakit Kuala Lumpur, Minggu, pukul 15:25 setelah sembilan hari dirawat di ruang gawat darurat (ICU), menurut media massa Malaysia, Senin.

Anak berusia dua bulan itu, menurut keterangan dokter rumah sakit, meninggal dunia akibat pendarahan di kepalanya yang diduga akibat benturan dan ada lebam biru di matanya.

Kepala polisi Gombak Abdul Rahim Abdullah mengatakan telah mencari kedua orang tua anak itu, setelah mendapatkan laporan dokter yang mencurigai luka-luka pada anak laki-laki itu. Kedua orang tuanya telah menghilang sejak anaknya masuk ICU.

Polisi akan menyelidiki apakah kedua orang tuanya telah melakukan kekerasan pada anaknya.

Berdasarkan cerita tetangga, pada 23 September 2009 pasangan suami isteri Indonesia panik setelah anak mereka dalam keadaan tidak sadar, lantas mendapatkan bantuan tetangga sebelah.

Tetangga mereka, Munirah Jamaluddin (25), di rumahnya di Taman Garing Utama, Rawang menceritakan kronologis kejadiannya kepada polisi.

Menurut Munirah, ibu bayi malang itu yang dikenal namanya Asni telah datang ke rumahnya dan memberitahu anaknya diserang epilepsi dan demam panas sejak beberapa hari lalu.

Tetangganya mengaku terkejut mendapati matanya dalam keadaan terbuka memandang ke atas. Setelah itu, ia dan suaminya, Faizal, terus membawa bayi itu ke klinik berdekatan. Ibu bapaknya juga ikut.

Dari klinik disarankan dibawa ke rumah sakit Selayang kemudian disarankan ke rumah sakit Kuala Lumpur.

Setelah masuk ICU, sepasang suami istri WNI itu menghilang dan tidak bisa dihubungi lagi.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009