London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak turun lebih dari satu dolar pada Senin, karena data ekonomi lemah memicu kekhawatiran pemulihan AS meredakan kekhawatiran geopolitik di produsen utama Iran dan Nigeria, menambah tekanan ke bawah, kata para pedagang.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November turun 1,62 dolar AS menjadi 66,45 dolar AS per barel pada akhir perdagangan London.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman November, jatuh 1,28 dolar AS menjadi 68,67 dolar AS per barel.

Harga minyak mundur "di belakang data ekonomi AS yang mengecewakan dan tampak mengurangi keprihatinan geopolitik," kata analis Barclays Capital Yingxi Yu.

Data resmi dirilis Jumat lalu menunjukkan perekonomian di Amerika Serikat, negara konsumen energi terbesar di dunia, berjuang untuk pulih dari resesi.

Kehilangan pekerjaan AS melaju cepat hingga 263.000, mengirimkan tingkat pengangguran ke tertinggi 26 tahun pada 9,8 persen pada September, data resmi menunjukkan.

Data menyalakan kembali kekhawatiran atas prospek pemulihan di Amerika. Menyatakan, "analis JBC Energi menulis dalam sebuah catatan kepada klien dikirim Senin.

Harga minyak juga melemah di awal minggu karena pedagang menilai kembali datangnya kabar dari negara-negara produsen minyak mentah utama Iran dan Nigeria.

"Membaiknya situasi geopolitik di Iran dan Delta Niger tampak menghapus beberapa premi bullish dari harga minyak," kata analis JBC Energi.

"Pembicaraan wajah ke wajah antara Iran dan Barat mengakibatkan menyetujui untuk mengizinkan para inspektur PBB mengunjungi situs-situs nuklir dan untuk memperkaya uranium di Rusia," tambah mereka.

Iran, dipuji oleh kepala pengawas atom PBB untuk memutuskan bekerjasama dengan kekuataan dunia atas program nuklir, mengatakan Senin pihaknya akan berkepala dengan pendekatan "positif" ke pembicaraan putaran berikutnya akhir bulan ini.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Hassan menegaskan kembali dalam sebuah konferensi pers bahwa program nuklir Iran adalah untuk tujuan damaidan menolak tuntutan Barat bahwa Teheran menawarkan jaminan untuk dampak ini.

Iran dan Inggris, China, Perancis, Jerman, Rusia dan Amerika Serikat akan bertemu lagi pada 19 Oktober untuk pembahasan lebih lanjut mengenai program nuklir Teheran setelah pembicaraan di Jenewa minggu lalu, yang pertama dalam 15 bulan.

Sementara itu di Nigeria pada Senin, ribuan penduduk desa yang gembira tepi sungai desa Oporoza di Delta Niger untuk menyaksikan militan terkemuka menyerahkan senjata di bawah kesepakatan amnesti pemerintah Nigeria.

"Perlucutan senjata kelompok militan yang terakhir di Delta Niger dapat melihat kekerasan bertahun-tahun berakhir dalam hot spot geopolitik lain dapat membantu dan akhirnya mengembalikan wilayah produksi potensial minyak secara penuh," kata analis JBC. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009