Singaparna, Jabar (ANTARA News) - Bus angkutan umum "Maju Jaya" jurusan Tasikmalaya-Cikampek (PP) nyaris jatuh ke jurang di tanjakan Gentong, Desa Cibahayu, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar, Senin sekitar pukul 07.00 WIB.

Beruntung pohon yang berada di tebing jurang telah menghindarkan bus itu terperosok ke dasar jurang yang berkedalaman sekitar tujuh meter.

Dalam peristiwa tersebut, bus yang hanya membawa tiga orang dan satu kernet beserta supir tersebut selamat dari maut.  Warga setempat sempat kaget melihat kondisi bus yang sudah berada di tebing jurang.

Menurut sopir bus, Anang Marsal (43), bus yang dikendarainya hendak pulang ke garasi di daerah Wado, Sumedang, namun saat melaju di tanjakan gentong tiba-tiba mesin bus mati.

Matinya mesin bus disebabkan saluran bahan bakar tersumbat, sehingga bus tidak mampu dikendalikan dan akhirnya mundur. Anang yang mencoba menghentikan laju bus yang mundur dengan rem tidak berhasil.

"Mesin tiba-tiba mati ketika berada di tangjakan, saya coba rem tapi tidak bisa," katanya.

Dalam kondisi panik karena bus hendak menabrak kendaraan yang tengah parkir di kiri jalan, Anang mengarahkan bis ke kanan jalan hingga menabrak pembatas sebelum tersangkut pohon di tebing jurang.

"Untung banyak pohon hingga bus nyangkut dan tidak jadi masuk jurang yang dalam itu," katanya.

Warga kemudian berdatangan dan membantu korban, sedangkan bus dievakuasi dengan ditarik menggunakan truk bermuatan pasir.

Proses evakuasi yang berlangsung sekitar satu jam tersebut tanpa melibatkan mobil derek milik pemerintah setempat dan tidak menyebabkan kemacetan panjang karena kondisi arus lalu lintas di tanjakan Gentong sedang sepi.

Sementara itu menurut keterangan warga setempat kecelakaan masuk jurang maupun tabrakan antar kendaraan dalam sepekan sering terjadi di kawasan tanjakan Gentong.

Menurut warga setempat seringnya terjadi kecelakaan akibat ketidak hati-hatian pengguna jalan dan sempitnya ruas jalan serta kurangnya rambu dan fasilitas keamanan jalan raya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009