Mataram (ANTARA News) - Mahasiswa Institut keguruan dan ilmu pendidikan (IKIP) Mataram, NTB, khawatir menjadi lulusan berijazah ilegal karena status akreditasi dan izin operasional beberapa jurusan di kampus setempat belum final.

Dalam unjukrasa di kampus mereka, Kamis, sekitar 100 orang mahasiswa menuntut pengelola kampus serius memproses perpanjangan izin operasional maupun akreditasi semua jurusan di semua fakultas yang ada di IKIP Mataram.

"Kami ingin jaminan, karena kami saat ini sudah dalam masa skiripsi. Kami ingin kejelasan agar kami bisa diterima bekerja," kata Ilham, mahasiswa program studi Fisika, mewakili 100-an mahasiswa rekannya berdemo.

Ia mengatakan, hingga kini IKIP Mataram belum memiliki Pembantu Rektor (PR) satu dan Pembantu Dekan (PD) satu untuk Fakultas Pendidikan Olahraga (FPOK), dan sudah berbulan-bulan dibiarkan pengelola kampus.

Kekosongan jabatan itu berimbas buruk terhadap proses belajar mengajar terutama yang erat kaitannya dengan penyelesaian masalah perpanjangan izin operasional untuk semua jurusan yang ada di kampus tersebut.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IKIP Mataram, selaku koordinator aksi, Dedy Afriadi mengatakan, pengelola kampus selama ini tidak ada memiliki itikad untuk memperhatikan masalah akademik terutama dalam menyambut tahun ajaran baru 2009-2010.

Menurut dia, kenaikan biaya pendidikan yang cukup tinggi ternyata tidak diimbangi dengan pelayanan yang baik dari pihak kampus, mulai dari bidang BAK, BAU, Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM), tata usaha dan bidang lainnya.

"Sungguh ironis sekali kampus ini, dengan bertambahnya mahasiswa sampai 13 ribu lebih sementara gedung belajar hanya beberapa saja. Akan dikemanakan mahasiswa yang jumlahnya puluhan ribu ini," ujarnya. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009