Depok (ANTARA News) - Universitas Indonesia (UI) melalui Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) akan menyelenggarakan Konferensi Keperawatan Internasional, sebagai upaya mewujudkan universitas riset kelas dunia.

"Kegiatan tersebut akan dilakukan pada Rabu-Kamis, 21-22 Oktober 2009 di Hotel Mercure, Ancol-Jakarta," kata Kepala Humas dan Protokol, Vishnu Juwono, di Depok, Jabar, Selasa.

Konferensi Keperawatan Internasional ini akan dibuka oleh Dirjen Dikti Fasli Jalal dan dihadiri oleh Rektor UI Prof. Dr. Gumilar R. Somantri.

Vishnu mengatakan konferensi Keperawatan Internasional ini merupakan konferensi keperawatan internasional yang ketiga kali diadakan oleh FIK UI.

Tema Konferensi Keperawatan Internasional kali ini adalah ?Internationalization of Nursing Education: Challenging Future for Nursing Services?.

Para pakar keperawatan baik dalam dan luar negeri akan berpartidsipasi dalam Konferensi Keperawatan Internasional ini. Mereka antara lain adalah Prof. Awatif A Osman (Dean of Faculty of Nursing, Sudan-The mother of nursing profession in Sudan), Prof. Dyane Brown (Quensland University).

Selanjutnya, Rita Sekarsari SKp., MHSM (Indonesian Experts on Nursing Education and Nursing Services) dan pembicara dari PERSI (Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) serta ahli pendidikan keperawatan dari Belanda.

Dikatakannya FIK sebagai bagian dari sebuah institusi pendidikan, telah menjadi pusat dan pelopor perkembangan pendidikan keperawatan internasional di Indonesia dan FIK UI ingin meningkatkan kualitas profesi keperawatan di negeri ini.

Untuk itu, katanya Konferensi Keperawatan Internasional yang ketiga ini, FIK memfokuskan pada internasionalisasi pendidikan keperawatan yang membahas strategi-strategi efektif dalam mengembangkan internasionalisasi pendidikan keperawatan dan konsekuensi-konsekuensi potensial dalam institusi-institusi pendidikan dan pelayanan keperawatan yang berstandar internasional.

Selain itu, Konferensi Keperawatan Internasional ini juga akan membahas integrasi pendidikan keperawatan dengan dimensi internasional.

Lebih lanjut Vishnu mengatakan dimensi internasional dalam dunia keperawatan baik pendidikan maupun pelayanan akan menghadapi berbagai tantangan yang berbeda-beda.

Untuk itu, diharapkan pada Konferensi Keperawatan Internasional ini, Para pendidik ilmu keperawatan dapat mengembangkan standar kurikulum keperawatan sesuai standar internasional dan para perawat klinis diharapkan bisa menciptakan lingkungan klinis standar internasional.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009