"Saya mengakui Mennegpora memiliki tugas untuk memajukan prestasi atlet dan kepemudaan. Namun jangan sampai dunia olahraga yang di nomor duakan dalam menggapai prestasi puncak," ujar Rita Subowo di Jakarta, Jumat.
Prestasi olah raga di tanah air sementara ini mengalami gangguan, namun bagaimana gangguan itu dapat dicarikan jalan keluarnya. Terutama dalam persiapan bidang dana bagi pembibitan dan pembinaan atlet dimasa mendatang.
"Saya bersyukur Mennegpora yang lama, Ahdyaksa mengalokasikan dana Ro 20 miliar untuk bonus atlet yang berhasil meraih medali emas. Dengan begitu penghargaan yang berupa materi itu merupakan hak dari para atlet yang berprestasi nantinya," ujar Rita.
Tersedianya bonus dari pemerintah itu, katanya, harus membuat atlet bertambah semangat dalam menggapai prestasi puncak. Karena penghargaan bonus yang diberikan pemerintah bukan sekedar iming- iming saja, namun sudah ada realitanya yang sudah diberikan oleh Adhyaksa Dault pada penggantinya Andi Mallarangeng.
Melalui bonus yang ada saat ini, katanya, tinggal bagaimana para atlet nasional bisa mengejarnya untuk meraih medali emas. Karena bonus yang dijanjikan itu sementara ini hanya bagi atlet peraih prestasi puncak. Sedang peraih medali perak dan perunggu belum dipikirkan.
Untuk itu katanya, sebelum berpikir menjadi juara dua dan tiga, seorang atlet harus tertanam dalam benaknya untuk menjadi juara. Bila hal itu tidak tercapai juga, maka baru memikirkan posisi kedua akan diberikan apa oleh pemerintah.
Yang penting sebagai atlet adalah berjuang untuk meraih prestasi optimal. Dengan harapan target masuk tiga besar ASEAN di Laos bisa dicapai. Bila hal itu terjadi maka dapat dijadikan momentum mengejar juara umum saat Indonesia jadi tuan rumah SEA Games XXVI di Jakarta tahun 2011.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
