Palopo (ANTARA News) - Wali Kota Palopo, Sulsel,PA Tenradjeng mengatakan kerugian akibat bencana tanah lonsor di daerahnya pada Minggu (8/11) lalu diperkirakan sekitar Rp300 miliar.

"Dari data yang kami kumpulkan, total kerugian sekitar Rp300 miliar, itu mencakup semua kerusakan akibat longsor tersebut," katanya saat menyerahkan bantuan kepada para korban di posko darurat di kantor Kelurahan Battang, Rabu.

Ia menyebutkan kerugian sebesar itu di antaranya meliputi kerusakan jalan, rumah, perkebunan warga, dan fasilitas publik.

Menurut dia, kerusakan terparah adalah putusnya jalan negara yang menghubungkan Kota Palopo dengan Kabupaten Tana Toraja.

"Putusnya jalan tersebut menyebabkan perekonomian warga di empat kelurahan di Kecamatan Wara Barat dan Kota Palopo umumnya lumpuh," katanya.

Selain itu, kata dia, juga memutuskan akses ke daerah interline kota Palopo.

"Selain memutuskan jalan ke Tana Toraja, jalur ke daerah interline lainnya seperti ke Kabupaten Enrekang, dan ke Sulawesi Barat juga terhambat," katanya.

Akibat bencana longsor tersebut, kata Tenriadjeng, untuk menuju Kabupaten Tana Toraja saja perlu waktu sekitar lima jam. Sebelum longsor, hanya perlu waktu sekitar satu jam.

Waktu tempuh selama itu karena harus memutar melalui kota Pare-Pare yang berjarak sekitar 200 kilometer.

"Jadi, jalur jalan Palopo - Tana Toraja harus secepatnya diperbaiki," katanya.

Pihaknya telah menyerahkan bantuan kepada para korban longsor berupa makanan, minuman, obat-obatan dan keperluan lainnya yang seluruhnya senilai Rp50 juta dari APBD.

Bantuan tahap kedua, menurut dia rencananya senilai Rp100 juta.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009