Kita tidak bisa bermain-main dengan kesehatan para warga negara,
Monterey (ANTARA) - Penyebaran virus corona telah memicu otoritas daerah di Meksiko untuk membatasi pergerakan, perdagangan dan rekreasi, terutama di tempat-tempat tujuan wisata.

Keputusan untuk memberlakukan pembatasan itu diambil bahkan saat pemerintah bergelut untuk menghidupkan kembali ekonomi yang terpukul.

Pada Rabu (15/7), otoritas pantai wisata Karibia, Tulum, mengancam akan menerapkan denda atau menangkap orang-orang yang melanggar aturan penggunaan masker.

Tindakan itu merupakan yang terbaru dari serangkaian langkah yang diambil di tingkat daerah dan nasional untuk membendung penyebaran virus.

Sebelum pandemi, sektor pariwisata menyumbang hampir sembilan persen pada produk domestik bruto Meksiko.

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador, yang ingin segera mengangkat perekonomian negaranya yang diperkirakan akan menciut sekitar 10 persen tahun ini, telah mendorong masyarakat untuk keluar rumah.

Obrador juga telah menolak memberlakukan pembatasan yang lebih ketat secara nasional.

Namun, beberapa pemimpin daerah khawatir bahwa dampak yang akan muncul di wilayah mereka lebih parah jika langkah-langkah pencegahan tidak diterapkan.

"Kita tidak bisa bermain-main dengan kesehatan para warga negara," kata Wali Kota Tulum Victor Mas Tah, seperti dikutip media lokal.

Peraturan yang diberlakukan di Tulum adalah bagian dari langkah-langkah untuk membendung virus corona di Negara Bagian Quintana Roo, yang gubernurnya, Carlos Joaquin, mengatakan pada Kamis bahwa ia positif mengidap COVID-19 berdasarkan hasil tes.

Meksiko sekarang memiliki angka kematian tertinggi keempat secara global akibat virus corona Negara itu telah melaporkan 36.906 kematian dan 317.635 infeksi.

Penghitungan infeksi harian masih mencapai rekor tertinggi pekan lalu.

Sebelum pandemi, sektor pariwisata menyumbang hampir sembilan persen pada produk domestik bruto Meksiko.

Sumber: Reuters

Baca juga: Sebagian besar bioskop di China dibuka lagi pekan depan

Baca juga: Virus pembunuh langsung 89 persen pasien COVID-19 di Italia

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020