COVID-19 masih ada di sekitar kita
Jakarta (ANTARA) - Penambahan kasus positif paparan virus corona baru (COVID-19) pada Jumat 17 Juli 2020 mencapai 231 kasus atau lebih rendah dibandingkan Kamis (16/7) sebanyak 304 kasus, Rabu (15/7) sebanyak 258 kasus dan Selasa (14/7) sebanyak 275 kasus.

Berdasar data yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat, penambahan kasus positif di Ibu Kota itu juga lebih rendah dibandingkan Senin (13/7) sebanyak 279 kasus, Minggu (12/7) sebanyak 404 kasus dan Sabtu (11/7) sebanyak 359 kasus.

Dengan penambahan 231 kasus pada Jumat ini, total kasus positif COVID-19 di Jakarta saat ini sebanyak 15.708 kasus (hari sebelumnya 15.477 kasus).

Sementara itu, untuk pertambahan pasien sembuh dari paparan COVID-19 pada Jumat ini, adalah 139 orang dan korban meninggal naik 10 orang.

Dengan pertambahan tersebut, pasien sembuh COVID-19 tercatat 9.994 orang (hari sebelumnya 9.855 orang) adapun yang meninggal dunia ada 731 orang (sebelumnya 721 orang).

Baca juga: Anies sebut 66 persen kasus positif baru di Jakarta tidak bergejala

Dari yang masih dinyatakan positif, 826 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit (hari sebelumnya 781 orang) dan 4.157 orang melakukan isolasi mandiri di rumah (sebelumnya 4.121 orang).

Saat ini, Pemprov DKI Jakarta tidak menggunakan istilah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP), namun menggunakan istilah "suspect" (tersangka/tertuduh), "probable" (mungkin), pelaku perjalanan, kontak erat dan "discarded" (terbuang).

Dinas Kesehatan DKI Jakarta belum bisa dihubungi untuk menjelaskan maksud dari istilah-istilah tersebut.

Berdasarkan keterangan Pemprov DKI, untuk suspect berjumlah 51.507 orang, yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 47.828 orang (hari sebelumnya 134.603), suspect yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 504 orang (sebelumnya 526 orang), sedangkan suspect yang masih menjalani isolasi di RS sebanyak 981 orang (sebelumnya 800) dan yang meninggal sebanyak 2.194 orang.

Selain itu, untuk probable berjumlah 42 orang, yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 37 orang, sedangkan yang masih menjalani isolasi di RS sebanyak satu orang, dan yang meninggal sebanyak empat orang. Untuk pelaku perjalanan berjumlah 1.794 orang, yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 1.753 orang, yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 41 orang.

Baca juga: Penambahan kasus baru COVID-19 di Jakarta naik ke angka 300-an

"Untuk kontak erat berjumlah 78.725 orang, yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 73.534 orang, yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 5.191 orang. Sedangkan, untuk "discarded" sebanyak 5.712 orang," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Fify Mulyani dalam keterangannya.

Tes PCR 
Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menyatakan sampai dengan 16 Juli 2020 sudah ada 433.902 sampel (sebelumnya 422.339 sampel) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak virus corona (COVID-19) di lima wilayah DKI Jakarta.

Untuk tes PCR pada 16 Juli 2020, dilakukan pada 5.719 orang. Sebanyak 4.875 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru dengan hasil 231 positif dan 4.644 negatif.

Dalam meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode tes cepat dan Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) Pemprov DKI memanfaatkan 45 laboratorium pemeriksa COVID-19 (meningkat dari sebelumnya 41) yang mulai dibangun sejak 9 April 2020 di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu dan RSUD Duren Sawit.

Dinkes menyatakan pemeriksaan masif secara selektif termasuk dengan tes cepat (rapid test), terus dilakukan di daerah kelurahan terpilih yang dikaji secara epidemologis dan menurut kepadatan penduduk. Sasaran ditujukan kepada warga lansia, warga dengan kasus penyakit tertentu dan juga pada ibu hamil.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Jakarta bertambah 258 orang

"Total sebanyak 262.739 orang (hari sebelumnya 273.478 orang) telah menjalani tes cepat, persentase positif COVID-19 sebesar 3,5 persen setara dengan 9.586 orang (hari sebelumnya 9.577 orang) dinyatakan reaktif COVID-19 dan 264.909 orang (hari sebelumnya 263.901 orang) dinyatakan non-reaktif," tuturnya.

Untuk kasus positif, tambah Fifi, ditindaklanjuti dengan uji usap (swab test) secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.

Tiga M
Sejak 4 Juni, Kepala Dinkes DKI Jakarta mengeluarkan surat edaran untuk Puskesmas melakukan Active Case Finding selain terus melakukan penelusuran kontak. Puskesmas menyisir pasar, tempat umum, RW rawan di pemukiman yang diperkirakan terdapat penularan kasus berdasarkan perhitungan epidemologi.

Mengingat 55 persen dari pasien positif yang ditemukan adalah orang tanpa gejala, untuk itu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat tetap melakukan protokol 3M Lawan COVID, yaitu:
• Memakai masker dengan benar;
• Menjaga jarak aman 1-2 meter;
• Mencuci tangan sesering mungkin.

Baca juga: Jumlah kasus positif COVID-19 di Jakarta tembus 13 ribu

Selain itu, juga tetap menjaga protokol PSBB transisi dengan menjaga kapasitas ruangan 50 persen dan pastikan keluar rumah dalam kondisi sehat. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta juga mengapresiasi kantor yang memberlakukan 50 persen kerja di kantor (Work from Office/WFO).

Jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, ucap Fifi, juga tetap melakukan pengawasan ketaatan di berbagai tatanan, seperti mal, objek wisata dan pasar.

"COVID-19 masih ada di sekitar kita, maka kita perlu terus waspada dengan saling mengingatkan kepada keluarga dan orang-orang di sekitar kita untuk tetap melakukan protokol 3M lawan COVID," ucapnya menambahkan.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020