Jakarta, (ANTARA News) - Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoeso memastikan ketahanan pangan nasional saat ini dalam kondisi aman.

Usai pelantikannya sebagai Dirut Perum Bulog oleh Menteri BUMN Mustafa Abubakar di Jakarta, Senin Sutarto menyatakan, hal itu didukung dengan produksi beras yang yang tahun ini meningkat 5,83 persen serta pengadaan beras dalam negeri oleh Bulog mencapai 3,6 juta ton.

Selain itu, tambahnya, produksi beberapa komoditas pangan lainnya seperti jagung, kedelai, ubi-ubian dan kacang-kacangan juga menunjukkan peningkatan pada tahun ini.

"Kalau kita melihat dari aspek itu sebnarnya kita memiliki ketahanan pangan yang cukup baik. 2009 sangat baik," katanya.

Meyinggung ketersediaan beras dalam negeri pada musim penghujan, Sutarto yang masih menjabat Dirjen Tanaman Pangan Departemen Pertanian itu mengatakan, hingga Desember masih akan berlangsung panen.

Namun demikian dia mengakui, jika dibandingkan kebutuhan selama September hingga Januari maka produksi selama periode tersebut terlihat lebih rendah.

"Sedangkan mulai bulan Februari kebutuhan akan kembali tercukupi," katanya.

Sementara itu mengenai Bulog untuk menjaga stabilitas harga pangan dalam negeri khususnya beras, Sutarto mengatakan, dengan kemampuan menyerap sebanyak 4 juta ton per tahun hal itu telah membuat stabilitas harga dalam negeri.

Mengenai rencana kenaikan harga pembelian pemerintah (HPP) beras dan gabah, dia menyatakan, hal itu yang menentukan pemerintah sedangkan Bulog hanya merupakan institusi yang melaksanakan keputusan tersebut.

Namun demikian pihaknya bisa memberikan usulan tentang kenaikan HPP tersebut hal itu terkait sebagai perusahaan yang dituntut untuk melaksanakan tugas komersiil.

"Mengusulkan dari kepentingan perusahaan, sebagai perusahaan kalau kita ke depan bisa ekspor lebih banyak, tentunya arga beras tak boleh harus berbeda dengan di luar negeri," katanya.

Meski demikian Sutarto menegaskan, jika nantinya harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi mengalami kenaikan maka pemerintah juga harus menaikkan HPP beras dan gabah karena jika tidak naik maka keuntungan petani berkurang.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009