Semarang (ANTARA News) - Persaingan di antara para pembalap nasional pada "Speedy Tour d`Indonesia 2009" kian ketat setelah etape keempat berakhir di Semarang, Rabu, sementara para pembalap Iran makin mengokohkan dominasinya setelah etape yang menempuh rute terpanjang tersebut.

Kaus Merah Putih tanda pemimpin klasemen pembalap nasional kembali harus beralih dan tidak pernah bertahan lama dikuasai oleh satu pembalap saja.

Pembalap tim Polygon Sweet Nice (PSN) Hari Fitrianto kini menguasai Kaus Merah Putih tersebut setelah menjadi yang tercepat di kategori nasional dalam etape yang menempuh jarak 213,8km dari Purwokerto hingga Semarang dengan catatan waktu lima jam 28 menit dan delapan detik.

Posisi kedua nasional di etape tersebut ditempati pembalap tim Araya Indonesia Fatahillah Abdullah dengan selisih waktu 12 menit empat detik dan posisi ketiga oleh Didit Purwanto dari tim Jogjakarta, sedetik lebih lama lagi.

Dalam klasemen pembalap nasional, Hari kini menjadi yang tercepat dengan total waktu 11 jam 32 menit dan 46 detik, menggeser pemegang Kaus Merah Putih sebelumnya, Didit Purwanto, yang kini berada di posisi kedua dengan selisih satu menit 59 detik.

Posisi ketiga klasemen nasional kini ditempati pembalap Kencana Malang Budi Santoso dengan selisih dua menit 16b detik, diikuti pembalap Customs Cycling Club (CCC) Endra Wijaya dan pembalap Araya Fatahillah Abdullah.

Kaus Merah Putih sebelumnya dikuasai oleh pembalap tim Yogyakarta Nugroho Krisnanto pada dua etape pertama, namun setelah itu beralih ke Didit Purwanto, juga dari tim Jogjakarta, dan kini pada etape keempat direbut Hari Fitrianto.



Iran mendomonasi

Saat persaingan di kategori nasional makin terbuka, dalam kategori umum, Iran semakin mengokohkan dominasi mereka dan sudah memastikan satu gelar pada Speedy Tour d`Indonesia tahun ini yakni sebagai Raja Tanjakan (King Of Mountain).

Mehdi Sohrabi dari tim Tabriz Petrochemical menjadi bintang dengan memastikan gelar Raja Tanjakan dengan mengumpulkan total poin 20 setelah nomor Tanjakan terakhir pada kejuaraan ini digelar di etape keempat ini.

Ada dua nomor Tanjakan yang digelar pada etape keempat, yakni pada kilometer 35,7 dan 153,7, yang masing-masing dimenangi oleh rekan setim Mehdi, Ghader Mizbani, dan pembalap tim Azad University, Amir Zargari.

Mehdi sendiri pada etape tersebut menempati posisi ketiga pada Tanjakan pertama dan posisi kedua pada Tanjakan kedua, namun keberhasilannya pada etape-etape sebelumnya, membawa dia menjadi yang teratas dalam klasemen poin Tanjakan tersebut.

Mehdi Sohrabi yang merupakan pembalap nomor satu Asia itu tidak hanya gemilang di nomor Tanjakan namun dia juga kini berhasil memimpin klasemen poin "sprint" setelah menjuarai dua nomor "sprint" pada etape keempat ini, yang digelar di kilometer 80,4 dan 119.

Mehdi kini memimpin klasemen poin "sprint" dengan total 13 poin, diikuti rekan setimnya, Ghader Mizbani, dengan enam poin, dan pembalap Malaysia, Nor Rizwan Zainal, dengan lima poin.

Juara etape keempat kali ini direbut oleh Ghader Mizbani dengan catatan waktu lima jam 18 menit dan sembilan detik, diiikuti oleh Mehdi Sohrabi dan Andrey Mizuroj.

Namun pada klasemen umum pembalap (Kaus Kuning), Mehdi Sohrabi juga masih belum tergeser di posisi teratas. Empat posisi di bawahnya adalah rekan-rekan setimnya, yakni Ghader Mizbani, Andrey Mizuroj, Hossein Askari, dan Ahad Kazemi, serta dua posisi di bawah mereka berasal dari sesama tim Iran, Azad University, yakni Amir Zargari dan Farshad Salehian.

Kaus Kuning tampaknya akan sulit lepas dari para pembalap Iran meskipun kejuaraan tersebut masih menyisakan tujuh etape lagi.

Etape keempat merupakan yang terpanjang dalam kejuaraan kali ini dengan melewati tanjakan yang cukup terjal beberapa puluh kilometer setelah awal balapan dari Purwokerto.

Setelah nomor Tanjakan di kilometer 35,7, enam pembalap Iran termasuk Ghader dan Mehdi melesat dan terus memimpin di depan. Para pembalap Iran tersebut sempat unggul tujuh menit di depan kelompok besar pembalap lainnya sebelum akhirnya Ghader dan Mehdi tiba paling awal di garis finis.

"Balapan ini lebih sulit dengan rute yang panjang, ditambah dengan cuaca yang sangat panas.Tapi saya senang mendapatkan hasil ini dan dapat mempertahankan Kaus Kuning," kata Mehdi.

Sementara Ghader, yang menjadi motor di timnya, mengatakan meskipun timnya diperkuat para pembalap yang tangguh di nomor "sprint" dan juga di tanjakan, timnya harus tetap berupaya keras di kejuaraan tersebut karena semua pembalap yang berlomba pasti menargetkan untuk merebut kemenangan.

Etape keempat awalnya berlangsung dengan relatif lancar sejak dari Purwokerto namun saat memasuki pusat Kota Semarang, pengaturan lalu lintas yang kurang baik menyebabkan kemacetan dan diakui para pembalap cukup mengganggu mereka.

Speedy Tour d`Indonesia akan berlanjut pada Kamis (26/11) dengan etape kelima yang akan menempuh 138,8km mulai dari Semarang hingga Yogyakarta.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009