Jakarta (ANTARA News) - Operator telekomunikasi, PT Excelcomindo Pratama Axiata Tbk (XL), memperluas jaringan di Kawasan Timur Indonesia guna membantu pemerintah menggelar sarana telekomunikasi berkualitas di daerah terpencil.

"Kawasan Timur Indonesia menjadi perhatian dunia karena potensi alamnya yang luar biasa. Dunia pariwisata dan sektor perekomian juga akan berkembang di sana," kata Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi, dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu.

Hasnul menjelaskan, sejak Desember 2007 XL telah menggelar layanan di Papua dan Maluku, yang diperluas ke Maluku Utara, termasuk Nusa Tenggara Timur.

Sejak Mei 2009, cakupan layanan juga diperluas ke Banda Neira, yang hingga kini sudah melayani sekitar 16.000 penduduk di pulau itu.

Selain dikenal sebagai salah satu situs bersejarah tempat pengasingan para pimpinan pergerakan kemerdekaan Indonesia, Banda Neira juga menjadi daerah tujuan wisatawan turis dalam negeri maupun manca negara.

Di kawasan ini, juga akan diadakan program wisata Indonesia "Sail Banda 2010".

Khusus di Papua diutarakan Hasnul, layanan XL mencakup kota Jayapura, Manokwari, Sorong, Timika, Biak, dan Merauke yang dilayani 44 BTS.

"XL berkomitmen menambah BTS untuk menyediakan layanan telekomunikasi yang handal, baik layanan voice, SMS maupun layanan lalu lintas data," tegas Hasnul.

XL mendorong tersedianya internet murah seiring dengan perluasan jangkauan layanan hingga ke daerah-daerah terpencil.

Dengan hadirnya layanan XL di Maluku dan Papua ujar Hasnul, makin memperluas jangkauan yang sudah menjangkau sekitar 90 persen populasi penduduk dari Sabang di ujung Barat Indonesia hingga Papua di ujung Timur.

Hingga September 2009, jaringan XL secara nasional mencapai lebih dari 18.790 BTS 2G dan 3G.

Hasnul mengklaim, jaringan fibre optic milik XL terluas di Indonesia, terbentang sepanjang pulau Jawa dan tersambung melalui jaringan kabel bawah laut ke pulau Sumatera, Batam, Kalimantan dan Sulawesi.

XL juga memiliki jaringan backbone yang tersambung ke jaringan internasional melalui Malaysia.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009