Kendari (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar parade yang dikemas dalam kegiatan Malam Seribu Obor di Kota Kendari, Senin malam, untuk memperingati Hari AIDS Sedunia 2009.

Ketua Panitia Pelaksana Hari AIDS Sedunia 2009 Sultra Marzuki Hanafi mengatakan setiap peserta membawa satu obor kemudian menggelar arak-arakan dengan berjalan kaki di sejumlah titik utama kota.

"Obor-obor ini merupakan simbol keprihatinan atas penyebaran HIV/AIDS yang dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan. Dengan simbol obor ini pula kami berkomitmen untuk menanggulanginya," ujar Marzuki menjelang acara Malam Seribu Obor.

Marzuki mengatakan peserta arak-arakan akan memulai aksinya di pelataran eks-MTQ kemudian bergerak menuju Bundaran Mandonga lalu kembali ke lokasi semula, dan selanjutnya akan digelar sejumlah pentas seni.

Menjelang pukul 00.00 waktu setempat, akan ada renungan detik-detik menjelang Hari AIDS Sedunia yang jatuh tepat pada 1 Desember yang juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi di Sultra termasuk Wakil Gubernur Sultra Saleh Lasata yang juga Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sultra.

Marzuki yang juga Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Sultra juga mengemukakan bahwa selain menggelar Malam Seribu Obor, panitia juga akan menggelar pemberian pita dan bunga kepada para pengguna jalan raya.

"Kegiatan ini akan kami lakukan pada 1 Desember siang hari sebagai bentuk kampanye dalam menanggulangi AIDS. Diharapkan mereka yang mendapatkan pita dan bunga bisa mengabarkan ke kerabat dan teman-temannya," jelasnya.

Sementara untuk edukasi langsung, panitia pelaksana juga mengagendakan khutbah Jumat di masjid yang memasukkan materi tentang penanggulangan HIV/AIDS dari perspektif keagamaan, sementara untuk umat Kristen, materinya dimasukkan dalam kebaktian Minggu.

Kegiatan lain adalah lomba karya tulis tentang HIV/AIDS untuk kalangan mahasiswa, pelajar, dan umum serta seminar nasional yang akan digelar di Hotel Athaya pada 3 Desember mendatang.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009