Kupang (ANTARA News) - Aktivitas penerbangan di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih lumpuh setelah pesawat jenis F-100 milik maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airlines (MNA) melakukan pendaratan darurat pada Rabu (2/12) malam.

Pantauan ANTARA News di Bandara El Tari Kupang, Kamis pagi, pesawat itu belum berhasil dievakuasi dari ujung landasan pacu bagian timur, sehingga mengganggu manuver penerbangan lainnya saat mendarat atau lepas landas di bandara itu.

Dua maskapai penerbangan Batavia Air dan Lion Air yang seharusnya terbang dari El Tari Kamis pagi dengan tujuan Jakarta, terpaksa membatalkan penerbangan untuk sementara waktu.

Demikian pun halnya dengan maskapai penerbangan lokal milik TransNusa Air Service untuk melayani jalur penerbangan perintis antarpulau di NTT.

Keterangan yang diperoleh menyebutkan, pihak PT Angkasa Pura I Bandara El Tari Kupang berjanji untuk mengevakuasi pesawat naas itu dari ujung landasan pacu bagian timur sebelum pukul 14:00 WITA.

"Para penumpang sudah diberi tahu untuk bersabar hingga pukul 14:00 WITA sesuai janji dari manajemen PT Angkasa Pura I Bandara El Tari Kupang," kata Agus Ama, seorang petugas check in dari maskapai penerbangan PT TransNusa Air Service di Bandara El Tari Kupang, Kamis.

Pesawat milik MNA jenis F-100 yang mendarat darurat di Bandara El Tari Kupang, Rabu (2/12) malam, dalam penerbangan dari Bandara Hasanuddin Makassar.

Pesawat itu mengalami kendala teknis pada roda belakang bagian kiri sehingga tidak keluar secara penuh saat melakukan pendaratan.

Sebanyak 95 orang penumpang, termasuk enam orang awak pesawat selamat dari musibah tersebut.

Yane Oenunu (25), salah seorang calon penumpang Batavia Air yang hendak terbang ke Jakarta, Kamis pagi, mengatakan sangat cemas karena tidak jadi terbang ke Jakarta untuk mengkuti Wisuda Diploma II Guru pada Jumat (4/12) pagi.

"Kami berharap bisa terbang bersama Batavia ke Jakarta setelah pukul 14:00 hari ini seperti dijanjikan pihak Batavia," katanya.

Manager Jaga Bandara El Tari Kupang, Zaenal Ismail secara terpisah membenarkan lumpuhnya aktivitas penerbangan dari dan ke Bandara El Tari Kupang pada Kamis.

Ia mengatakan lumpuhnya aktivitas penerbangan itu karena posisi pesawat MNA berada tepat di ujung landasan pacu, sehingga pihak pengelola bandara memutuskan untuk menutup landasan pacu hingga pukul 14:00 WITA, sambil berupaya mengevakuasi pesawat tersebut.

Zaenal mengemukakan, pihaknya telah berkoorinasi dengan Pelindo untuk meminjamkan peralatan berat dengan kapasitas di atas 10 ton, sehingga dapat menarik badan pesawat setelah roda belakang dikeluarkan.

Menurut Zaenal, sesuai jadwal hari ini penerbangan Merpati, Lion, Batavia tujuan Surabaya-Jakarta dan Trigana Air tertunda dan akan diberangkatkan setelah badan pesawat MNA ditarik dari lokasi kejadian.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009