Jakarta (ANTARA News) - Gerakan Indonesia Bersih (GIB) menjamin, gerakan memperingati Hari Antikorupsi yang berlangsung di Jakarta, 9 Desember 2009 akan berlangsung damai dan tertib.

"Karena yang datang adalah orang yang peduli terhadap korupsi, maka akan jauh dari kekerasan dan memfitnah," kata salah seorang penggagas GIB, Adhie Massardi di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, massa dan tokoh yang datang bukan saja dari kalangan mahasiswa, tokoh nasional dan tokoh agama, tetapi juga dari aktivis pergerakan Islam antara lain dari Muslimat Nahdlatul Ulama dan Hizbut Tahrir Indonesia.

Menurut dia, hingga kini, sejumlah elemen mahasiswa yang akan hadir antara lain dari Himpunan Mahasiswa Islam, Pergerakan Mahasiswa Islam dan Pergerak Mahasiswa Kristen Indonesia (PMKI).

"Jumlah mahasiswa yang akan datang dari berbagai daerah Indonesia sekitar 10 ribu orang," katanya.

Para mahasiswa itu akan bergabung dengan elemen masyarakat lain sebanyak lima ribu orang sehingga jumlah massa aksi GIB diperkirakan 15 ribu orang.

GBI menyambut baik bergabungnya massa HTI karena mencerminkan kepedulian gerakan Islam dalam memerangi korupsi.

"Yang membuat kita mudah menyatu dalam gerakan kali ini adalah adanya kasus korupsi Bank Century," ujarnya.

Aksi akan berlangsung di Lapangan Monas tepatnya, di depan Kantor Kepresidenan, mulai pukul 12:00 WIB.

Adhie menyatakan, untuk pengamanan acara, GIB telah berkoordinasi dengan Direktorat Intelijen Keamanan Polda Metro Jaya sejak beberapa hari terakhir.

Adhie justru mengkhawatirkan resistensiGubernur DKI Fauzi Bowo yang melarang pemakaian Lapangan Monas untuk aksi atau melarang pendirian panggung.

"Jangan-jangan, kita akan dibubarkan Satpol PP Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) hanya karena mendirikan panggung. Jika ini terjadi ya repot, karena kita disamakan dengan pedagang kaki lima," ujarnya.

Polda Metro Jaya sendiri telah menyiapkan 14 ribu polisi atau hampir setengah dari total 29 ribu polisi di Jakarta, untuk mengamankan gerakan memperingati Hari Antikorupsi

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Boy Rafli Amar mengatakan, personel yang akan disiagakan itu berasal dari Polsek, Polres dan Polda Metro Jaya.

"Jumlah yang akan diterjunkan ke lapangan tergantung dengan kondisi yang ada namun kami telah menyiapkan separuh polisi yang ada," katanya.

Ia meminta masyarakat yang berunjukrasa untuk segera memberitahukan kepada polisi secara tertulis agar pengamanan acara berlangsung lebih mudah. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009