Tokyo (ANTARA News/AFP) - Dolar memperpanjang penurunannya terhadap yen dan euro di perdagangan Asia, Selasa, pada ekspektasi bahwa suku bunga AS akan tetap rendah untuk beberapa waktu karena ekonomi terkemuka dunia itu berjuang untuk pulih.

Dolar jatuh ke 88,94 yen pada perdagangan sore di Tokyo dari 89,57 di New York akhir Senin. Euro naik menjadi 1,4840 dolar dari 1,4819 dolar, namun turun menjadi 131,97 yen dari 132,75 yen.

Greenback terus ditekan setelah Ketua Federal Reserve AS.

Ben Bernanke pada Senin mengindikasikan bank sentral akan tetap mempertahankan kebijakan moneter super longgar untuk memelihara pemulihan yang berkelanjutan dan inflasi tetap rendah.

"Bernanke tampaknya menyirami harapan untuk kenaikan suku bunga jangka dekat," penyiasat NAB Capital John Kyriakopoulos mencatat. Tingkat suku bunga fed fund saat ini berdiri antara nol hingga 0,25 persen.

Berbicara jelang sebuah keputusan pertemuan suku bunga pada 15-16 Desember, Bernanke mengatakan pemulihan menghadapi "beberapa headwinds hebat," terutama pasar pekerjaan yang lemah dan kondisi kredit ketat.

Komentar diikuti laporan pengangguran AS terakhir Jumat yang lebih baik dari perkiraan, menunjukkan laju kehilangan pekerjaan melambat.

Namun, "dampak positif pada pasar dan penyesuaian terhadap pertumbuhan ekspektasi menyusul laporan pekerjaan AS telah memberikan cara untuk diperbarui kekhawatiran," kata analis Calyon Mitul Kotecha.

Investor mencerna berita bahwa Jepang pada Selasa menyetujui paket stimulus 274 miliar dolar dengan lebih dari 80 miliar dolar dalam pengeluaran langsung untuk menopang perekonomian yang dihantui oleh deflasi dan yen yang kuat.

Pengeluaran baru datang karena data menunjukkan pertumbuhan kredit di Jepang terus lambat untuk 11 bulan berturut-turut pada November, menambahkan bukti lebih jauh bahwa suntikan likuiditas ke bank tidak menyebar ke perekonomian yang lebih luas.

Bank sentral minggu lalu mengumumkan akan menawarkan 10 triliun yen pinjaman tiga bulan kepada lembaga keuangan dalam upaya untuk meningkatkan permintaan dan ekonomi lesu.

Sementara pasar juga mempertimbangkan produksi industri Jerman untuk Oktober, di tengah kekhawatiran baru pertumbuhan zona euro karena penurunan nilai aset bank lebih lanjut dan kesehatan keuangan Portugal dan Yunani.

Lembaga peringkat Standard & Poor`s pada Senin menurunkan penilaian kredit jangka panjang dari kedua negara menjadi "negatif," menyuarakan pesimisme pada mereka untuk memperkuat kapasitas keuangan publik dan mengurangi utang.

Dalam perdagangan regional dolar naik menjadi 1,3889 dolar Singapura dari 1,3878, menjadi 1.155,20 won Korea Selatan dari 1.154, menjadi 9.448 rupiah Indonesia dari 9.440, menjadi 33,18 baht Thailand dari 33,16 dan menjadi 32,23 dolar Taiwan dari 32,21.

Greenback turun menjadi 45,88 peso Filipina dari 46,07 peso.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009